TEGAL, radartegal.com - Sebanyak 17 kelurahan di Kota Tegal krisis air bersih karena terdampak musim kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Hal ini sesuai catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal.
Kemarau panjang membuat 17 kelurahan di empat kecamatan mengalami kekeringan atau krisis air bersih yang berdampak terhadap 13.043 Kepala Keluarga (KK) atau 46.032 jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Moch. Mabbrur mengatakan, mereka yang terdampak kemarau dan mengalami krisis air bersih di Kota Tegal adalah warga yang biasa memanfaatkan air dari sumur artesis bantuan pemerintah.
BACA JUGA: 39 Lokasi Krisis Air Bersih, Warga Desa Belik Pemalang Curhat ke Polisi
BACA JUGA: Krisis Air Bersih Melanda 3 Kecamatan di Kabupaten Tegal, Kemarau Diprediksi Berakhir September
Saat ini air yang biasa dikonsumsi kondisinya tidak layak karena bercampur air laut dan pasir.
Terutama di wilayah pesisir seperti di Kelurahan Tegalsari, Muarareja, Mintaragen, Panggung.
Sementara di wilayah yang lain, kebanyakan warganya tidak bisa memanfaatkan air sumur untuk minum atau memasak.
Air yang ada hanya bisa digunakan untuk mencuci karena warga tersebut juga belum memasang Sambungan Rumah dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Bahari.
BACA JUGA: 3 Desa di Kabupaten Tegal Krisis Air Bersih, Kekeringan Akibat Kemarau Mulai Terjadi
BACA JUGA: Krisis Air Bersih Belum Usai, Desa Tamansari Kabupaten Tegal Tetap Kekeringan Meski Sudah Hujan
Sementara ini mereka membeli air yang dijual keliling.
“Musim kekeringan panjang terjadi sejak Mei dan diperkirakan sampai Oktober akhir,” kata Mabbrur di Mako Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tegal, Jumat kemarin, 30 Agustus 2024.