"Kami juga memberi pengertian kepada masyarakat bahwa sistemnya di provinsi sedang terganggu. Kami terus-terusan berkoordinasi dengan provinsi. Ya, mudah-mudahan bisa lancar lagi. Sebab kami juga kasihan kepada mereka yang datang jauh-jauh," ungkap Hery.
Terganggunya sistem pelayanan perpajakan kendaraan bermotor itu diduga karena banyaknya warga yang mengurus pajak ke Samsat.
"Kami juga tidak bisa memberikan pelayanan penerimaan pajak secara manual. Sebab, antara UP3AD - Polres dan Bank Jateng semuanya online. Belum lagi nilai yang akan dibayarkan berapa juga tidak diketahui. Makanya kami hanya meminta nomor telepon wajib pajak, agar bisa dihubungi ketika sistemnya sudah berjalan lancar," ungkapnya.