TEGAL, radartegal.id - Seorang petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tegal menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum paguyuban parkir. Bahkan, korban mendapatkan ancaman akan dihabisi nyawanya oleh para terduga pelaku.
Merasa terancam, korban akhirnya melaporkan kasus tersebut ke pihak Kepolisian. Harapannya, agar para pelaku dapat segera diamankan dan mendapatkan hukuman.
Korban penganiayaan GF mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat 2 Agustus 2024 lalu sekitar pukul 20.00 -21. 00 WIB di Jalan AR Hakim di sebuah rumah milik terduga pelaku. Peristiwa, bermula saat korban sedang melakukan pengambilan PAD parkir di Jalan Kapten Sudibyo Kota Tegal.
Saat bersama beberapa juru parkir, korban dituduh sebagai orang yang melarang agar para jukir ikut paguyuban. Karena kabar itu tidak benar, dirinya pun siap klarifikasi.
BACA JUGA: Geger! 5 ART asal Brebes di Bawah Umur Diduga Jadi Korban Penganiayaan, 1 Orang Terluka saat Kabur
"Saya ingin mengklarifikasi kabar tersebut. Hingga akhirnya saya bersama dengan rekan, menuju ke Jalan AR Hakim," ungkapnya.
Sesampai di sana, kata GF, ternyata ada sekitar 7 orang yang mengaku sebagai paguyuban parkir sudah berkumpul. Meski korban sudah memberikan penjelasan, namun mereka tidak mempercayainya.
"Salah satu dari mereka, yakni HR langsung menendang perut saya yang saat itu saya sedang duduk. Tak hanya itu, saya yang sudah tidak berdaya juga nyaris dipukul, namun dicegah oleh rekan lainnya," terangnya.
Termasuk, ujar GF, salah satu dari mereka yang mengeluarkan senjata tajam dan langsung mengancamnya. Serta melakukan ancaman fisik hingga akan melakukan pembunuhan.
BACA JUGA: Pelaku Kasus Penganiayaan di Tegal Divonis 3 Tahun, Keluarga Korban Tak Puas
BACA JUGA: Santri Gontor Tewas, Ternyata Ada 2 Lagi Korban Penganiayaan Senior yang Kondisinya Mengerikan
"Hingga akhirnya saya pun bisa lepas dari rumah itu. Saya kemudian dirawat di Rumah Sakit," jelasnya.
Atas kejadian itu, GF mengaku sempat shock dan trauma. Hingga dirinya pun tak sempat melaporkan kejadian itu ke pimpinannya, terlebih saat itu, dirinya sedang melakukan tugas dan memungut setoran parkir.
"Saat ini saya juga sudah lapor polisi. Karena selain dianiaya saya juga diancam," bebernya.