Tips #Cari_Aman, Kenali Potensi Bahaya di Jalan Menurun dan Menikung

Kamis 25-07-2024,07:57 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

SEMARANG, radartegal.id – Kasus kecelakaan yang melibatkan salah seorang wisudawan termuda dari universitas ternama di Kota Semarang sangat mengenaskan. Korban meninggal dunia terlindas, usai terjatuh dari sepeda motornya.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, disebutkan kendaraan yang dikendarai berbenturan dengan bagian kanan belakang mobil. Hal itu menyebabkan korban terjatuh dengan posisi berlawanan jalur, akibat peristiwa naas tersebut.

Secara bersamaan dari arah berlawanan, melintas minibus berukuran sedang.  Detik–detik sebelum kecelakaan, diawali dengan kendaraan korban dari arah atas (turunan) dan kondisi jalan menikung ke arah kanan. 

Beberapa hal bisa kita ambil sebagai pelajaran untuk kita semua dalam kejadian ini. Kita pelajari mulai dari kondisinya, bahwa jelas keadaannya adalah jalan menurun panjang, menikung panjang, dan kiri kanan jalan terdapat pepohonan.

Selain itu permukaan jalan terbuat dari beton yang  rata dan mulus. Infrmasi yang dikumpulkan dari pemberitaan, kendaraan korban melaju dari arah atas menuju ke bawah menurun dan kemudian terjadi benturan.

Potensi bahaya di jalan menurun dan menikung

Potensi bahaya dari kondisi dan situasi tersebut adalah adanya blindspot menuju tikungan. Jika tidak mengontrol kecepatan, tanpa sadar kecepatan akan naik karena jalan mulus rata menurun dan terang yang khas permukaan jalan beton.

Kombinasi jalan menurun panjang dan kondisi blindspot adalah kombinasi berbahaya. Kemungkinannya adalah kecepatan sudah tinggi dan situasi depan tertutup pepohonan karena lengkungan tikungan.

Sehingga setelah menikung ada mobil berhenti karena macet sehingga tidak cukup untuk jarak untuk mengerem. Atau kemungkinan lain adalah salah mengantisipasi yang awalnya berniat  menyalip namun arah berlawanan ada kendaraan yang sedang menanjak.

Jalan menurun selain kecepatan makin tinggi juga terjadi peningkatan momentum yang berdampak mempengaruhi inersia kendaraan. Sehingga berujung jarak pengereman akan jauh lebih panjang dibanding dikecepatan yang sama dijalur lurus.

Saat menurun kecepatan meningkat

Demikian halnya dengan kendaraan menanjak, ada kemungkinan mempertahankan rpm tertentu agar tidak kehilangan tenaga saat menanjak.  Andai membiasakan diri selalu mencari potensi-potensi bahaya dari situasi dan kondisi dari kejadian sebelumnya,  kecelakaan ini bisa dicegah.

Dalam hal ini sangat dianjurkan untuk memantau kecepatan di speedometer, dan mengontrol kecepatan agar selalu memiliki jarak untuk bereaksi. Tindakan pencegahan atau penyelamatan ini sangat penting di kondisi jalan seperti itu.

Perlu diingat juga adalah momentum kendaraan, karena jalan menurun juga meningkat.  Sebagai referensi, di kecepatan 40 kilometer/jam, pengendara harus melihat sejauh 30 meter ke depan agar mampu mengerti dan memahami situasi yang ada.

Selain itu juga mampu mengambil keputusan yang tepat, dan jika kecepatan bertambah maka jarak pandang harus semakin jauh. Jika kondisi pandangannya terhalang blindspot (titik buta), maka tindakannya adalah menurunkan kecepatan.

Kategori :