radartegal.id - Kamu mungkin pernah mendengar nasehat dari ibu atau nenek untuk tidak langsung menyimpan makanan panas di dalam kulkas. Nasehat ini bukan sekadar mitos belaka.
Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah dan kesehatan mengapa menyimpan makanan panas di dalam kulkas bisa berisiko. Mari kita bahas secara mendetail mengenai risiko tersebut dan bagaimana sebaiknya menangani makanan panas sebelum memasukkannya ke dalam kulkas.
Efek pada Kulkas
1. Konsumsi Energi yang Tinggi
Ketika makanan panas dimasukkan ke dalam kulkas, suhu di dalam kulkas akan meningkat. Ini menyebabkan kulkas harus bekerja lebih keras untuk menurunkan kembali suhu ke tingkat yang ideal. Akibatnya, konsumsi energi kulkas akan meningkat, yang berarti tagihan listrik pun bisa membengkak.
2. Kinerja Kulkas Menurun
Meningkatnya suhu di dalam kulkas dapat mempengaruhi kinerja mesin pendingin. Mesin kulkas yang terus-menerus dipaksa bekerja keras untuk menurunkan suhu dapat mengalami keausan lebih cepat. Ini bisa memperpendek usia pakai kulkas dan meningkatkan risiko kerusakan.
BACA JUGA: Bisa Atur Suhu Otomatis, Berikut 6 Rekomendasi Kulkas Low Watt Terbaik 2024 yang Irit Setrum
BACA JUGA: 10 Cara Menyimpan Daging Sapi Tanpa Kulkas, Ada Metode Kuno yang Digunakan Dijamin Awet
Risiko pada Makanan
1. Pertumbuhan Bakteri
Menyimpan makanan panas di dalam kulkas dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri patogen, seperti Salmonella dan E. coli, dapat berkembang biak dengan cepat dalam rentang suhu tertentu, yang dikenal sebagai "zona bahaya" (40°F hingga 140°F atau sekitar 4°C hingga 60°C).
Ketika makanan panas dimasukkan ke dalam kulkas, bagian tengah makanan mungkin tetap berada dalam zona bahaya tersebut cukup lama untuk memungkinkan bakteri berkembang biak.
2. Kualitas dan Rasa Makanan Menurun