Silaturahmi ke Petani Pantura Kramat, Haji Ischak Maulana Rela Terjun ke Sawah

Senin 24-06-2024,19:10 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Khikmah Wati

KRAMAT, radartegal.id - Bersilaturahmi ke puluhan petani di wilayah Pantura Desa Kertaharja Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Senin, 24 Juni 2024 sore, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Tegal Haji Ischak Maulana Rohman rela terjun ke sawah.

Demi menampung aspirasi dari para petani di wilayah tersebut, Haji Ischak rela berpanasan di tengah sawah.  Aspirasi yang disampaikan para petani beragam. 

Mulai dari kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tingkat SMP dan SMA/SMK, hingga soal pengairan irigasi pertanian serta jalan rusak di wilayah Kecamatan Kramat.

Dalam kegiatan silaturahmi yang diisi dengan dialog interaktif itu, Ischak menyatakan bahwa dirinya memang sedang maju menjadi calon Bupati Tegal.

Dia berujar, seluruh aspirasi yang disampaikan para petani akan dijadikan program pemerintah daerah ketika dirinya terpilih menjadi Bupati Tegal pada Pilkada yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.

Dia juga mengaku akan memperbaiki seluruh sarana dan prasarana petani ini, meski sekarang sudah baik.

"Seperti tagline saya, 'Tegal Luwih Apik'. Artinya, saat ini Tegal sudah baik. Tapi ketika saya jadi nanti, akan saya perbaiki lagi supaya lebih baik," kata tokoh pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal ini.

Pria kelahiran Desa Prupuk Selatan Kecamatan Margasari ini memaparkan, ada 3 program prioritas untuk membangun Kabupaten Tegal. Antara lain, membangun infrastruktur yang merata, lapangan kerja yang luas, dan bantuan tani serta nelayan.

"Itu program utama saya," cetusnya.

Haji Ischak tak menampik, jumlah petani dan nelayan di Kabupaten Tegal cukup banyak. Diperkirakan mencapai 20 persen dari jumlah penduduk yang ada.

Selama ini, mereka juga sebagai penyumbang pajak daerah. Karenanya, Ischak akan memprioritaskan bantuan kepada para petani dan nelayan di Kabupaten Tegal.

Untuk petani, ketika mengalami gagal panen akan diberikan bantuan berupa subsidi pengganti biaya bibit tanaman. Sedangkan untuk nelayan yang tidak melaut karena terkendala cuaca buruk, akan diberikan bantuan berupa beras. 

"Dulu namanya bantuan beras paceklik," imbuhnya. 

Ada tiga orang perwakilan dari petani yang menyampaikan aspirasi. Yakni, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Kramat Eko Heriyanto, Tahir petani dari Desa Maribaya dan Suwigyo yang merupakan Bendahara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah Kramat.

Kategori :