Makam ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari dalam dan luar kota Tegal pada setiap malam Jumat Kliwon dalam penanggalan Jawa.
Biografi Mbah suro
Nama asli beliau bernama Ki Gede/ Ki Ageng Suropatih yang mempunyai nama Islam Sayyid Syarif Abdurrohman Bin Sayyid Syarif Sulaiman dari negeri Baghdad. Nama dan Gelar Ki Gede/ Ki Ageng Suropatih Di dapatkan ketika berguru dan menjadi senopati Ke Sultanan Cirebon yang saat itu di bawah kepemimpinan Maulana Syarif Hidayatullah/ Kanjeng Sunan Gunung Jati.
BACA JUGA: Sejarah Desa Tuwel di Tegal, Kisah Mbah Rindik dan Ki Gede Sebayu yang Membangun Sarana PerairanAdapun Istri Ki Gede Suropatih Alias Sayyid Syarif Abdurrohman Alias Sayyid Suro Sulaiman bernama Nyi Mas Ratu Antra Wulan Binti Ki Pancawala. Beliau hidup dan mensyiarkan agama Islam mulai Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Beliau Wafat pada 6 Rabi’ul ‘Awal 932 Hijriyah/ 1511 Masehi.
Beliau adalah saudara kandung Sayyid Syarif Ahmadun Bin Sayyid Syarif Sulaiman. Beliau juga saudara sepupuh dari Raden Nur Rohmat Alias Sunan Sendang Dhuwur (Paciran, Lamongan) Bin Sayyid Abdul Kohar Troloyo.
Peninggalan Beliau bersama saudara kandungnya adalah Sebuah Bangunan Monumental yang hingga saat ini masih banyak di Kunjungi Peziarah yaitu “Candi Suro” di Kabupaten Tegal.
Demikian informasi mengenai sejarah candi Suroponolawean di Adiwerna Tegal yang menjadi peninggalan dari peradaban Islam pertama kali di wilayah Tegal dan sekitarnya. Semoga bermanfaat.