BACA JUGA: Perbandingan Risiko Galbay Bank dan Pinjol, Mana Lebih Berisiko untuk Debitur?
Selain itu, beberapa pinjaman online menerapkan praktik penagihan hutang yang kurang etis. Hal ini tidak hanya memberatkan kondisi finansial si debitur namun juga bisa mengganggu kesehatan mental si debitur.
3. Cicilan Tidak Terkendali
Bahaya terlalu sering menggunakan pinjol ini juga bisa memicu rasa tidak puas. Hal ini bisa jadi karena kemudahan akses pinjol yang memicu keinginan seseorang ingin mengambil lebih banyak pinjaman lagi.
Apalagi hal ini tidak dibarengi dengan pertimbangan yang matang untuk membayar cicilannya. Inilah yang membuat banyak debitur pinjaman online gagal bayar, bahkan merusak kondisi keuangan secara menyeluruh.
4. Penalti Keterlambatan
Risiko gunakan pinjol untuk biaya berobat tidak lepas dari yang namanya siklus hutang berkepanjangan. Jika debitur telat membayar dari tanggal jatuh tempo, tentu ada denda yang harus dibayarkan juga.
BACA JUGA: 7 Penyebab Pengajuan Pinjol Legal Mengalami Penolakan, Nasabah Baru Wajib Tahu!
BACA JUGA: Modus Rayuan Pinjol Ilegal, Nomor 3 Jarang Banget Diperhatikan
5. Resiko Keamanan Data
Hal yang harus dipertimbangkan sebelum ambil pinjol yaitu soal keamanannya. Saat mengajukan pinjaman, tentu akan ada beberapa informasi pribadi yang harus disetor ke penyedia layanan.
Anda harus berhati-hati dalam memberikan data diri, terutama KTP. Apalagi jika memberikannya kepada layanan yang jelas-jelas belum terverifikasi di OJK.
Penutup
Mengajukan pinjaman online sebenarnya sah-sah saja, asal selama Anda tahu batas kemampuan Anda dalam membayar cicilannya nanti. Dibanding itu, khususnya untuk biaya berobat akan lebih baik jika Anda pertimbangkan alternatif lain yang lebih ringan.
Jangan lupa juga untuk memilih penyedia layanan pinjaman uang yang sudah legal dan memiliki reputasi baik. Hal ini agar tidak memberikan dampak buruk kepada Anda dalam jangka panjang, seperti penyalahgunaan data sampai penurunan kondisi finansial.