Modus Rayuan Pinjol Ilegal, Nomor 3 Jarang Banget Diperhatikan

radartegal.id - Di era digital seperti sekarang, segala sesuatu bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat, termasuk urusan pinjam-meminjam uang. Aplikasi pinjaman online atau yang lebih dikenal dengan istilah pinjol telah menjadi solusi instan bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat. 

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, pinjol ilegal menyimpan ancaman yang serius. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai modus rayuan pinjol ilegal yang sering digunakan dan bagaimana cara melindungi diri dari jebakan ini.

1. Janji Manis Bunga Rendah dan Proses Cepat

Salah satu daya tarik utama yang sering diusung oleh pinjol ilegal adalah janji bunga rendah dan proses pencairan yang super cepat. Rayuan ini sangat efektif, terutama bagi mereka yang sedang terdesak kebutuhan finansial. Misalnya, Anda mungkin melihat iklan yang menawarkan pinjaman dengan bunga hanya 1% per bulan dan proses pencairan dalam hitungan menit.

Namun, janji ini sering kali hanya tipuan belaka. Setelah dana cair, banyak nasabah yang kaget karena bunga dan biaya tersembunyi lainnya ternyata jauh lebih tinggi dari yang dijanjikan. Pada akhirnya, beban utang menjadi lebih berat, dan Anda pun terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan.

BACA JUGA: 5 Risiko Pinjol Tanpa Verifikasi Wajah yang Mengintai Debitur, Mudah Tidak Selamanya Aman

BACA JUGA: Cara Daftar Pinjol Akulaku Agar Cepat Disetujui, Bisa Tanpa KTP?

Tips Menghindari:

• Selalu cek legalitas perusahaan pinjaman di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
• Baca dengan seksama syarat dan ketentuan pinjaman, terutama bagian mengenai bunga dan biaya tambahan.

2. Penawaran Melalui SMS dan Media Sosial

Modus rayuan pinjol ilegal yang sering digunakan oleh pinjol ilegal adalah penawaran melalui SMS, WhatsApp, atau media sosial. Pesan yang diterima biasanya singkat namun menggoda, misalnya: “Butuh dana cepat? Pinjaman tanpa agunan, bunga rendah, proses cepat, hubungi kami sekarang!”

Cara ini memang sangat efektif untuk menjaring korban, terutama mereka yang sedang dalam kondisi finansial yang terjepit. Sayangnya, data pribadi yang diberikan bisa disalahgunakan untuk kepentingan lain yang merugikan.

Tips Menghindari:

• Jangan mudah percaya dengan penawaran melalui SMS atau media sosial.
• Hindari memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas asal-usulnya.

3. Iming-iming Tanpa Agunan dan Tanpa Syarat Ribet

Sumber: