“Komoditi sandang yang sekarang muncul awalnya hanya beberapa pedagang yang memproduksi pakaian jadi dari bahan yang dibeli di Bandung,” katanya
Kepala Pasar Tegalgubug Kabupaten Cirebon juga mengungkapkan sekarang kondisinya telah berbeda, Pasar Tegalgubug semakin berkembang dan ramai dikunjungi pembeli yang datang dari berbagai daerah, bahkan banyak yang datang dari Sumatera (Jambi).
“Pasar sandang digelar tiap Selasa dan Sabtu, kalau Selasa pembelinya dari lokal, kalau Sabtu banyak dari luar kota,” ujarnya.
BACA JUGA: Stasiun Bersejarah Tegal Bakal Direvitalisasi dengan Anggaran Rp 8,22 Miliar
BACA JUGA: Sejarah Kali Pemali Brebes, Sungai dengan Banyak Pantangan yang Tidak Boleh Dilanggar
telah berkembang pesat, Pasar Tegalgubug hingga saat ini masih dikelola oleh pemerintah desa yang setiap harinya berfungsi sebagai pasar tradisional biasa, Selasa dan Sabtu sebagai pasar sandang.
Kesimpulan
Sejarah Pasar Tegal Gubug dimulai sekitar tahun 1914. Saat itu, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan membuat dan menjual kemben, yakni perlengkapan kebaya kaum perempuan pada masa itu. Sejarah pasar tegal gudug merupakan pasar terbesar se Asia Tenggara berada di Cirebon yang ternyata letaknya dekat dengan perbatasan Majalengka dan Indramayu.
Demikian informasi mengenai sejarah pasar tegal gubug Cirebon, semoga bermanfaat.