Sejarah Kelurahan Panggung Tegal, Sarat Kisah yang Terkait Ulama Kharismatik dari Jazirah Arab

Minggu 09-06-2024,15:37 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Khikmah Wati

2. Cerita Berdasarkan Keterangan Sesepuh dan Tokoh Masyarakat

Sejarah Kelurahan Panggung Tegal versi kedua berasal dari cerita yang dituturkan oleh sesepuh, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Kelurahan Panggung. Cerita ini tidak tercatat dalam dokumen resmi pemerintahan desa, tetapi disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. 

Meskipun tidak memiliki detail yang rinci tentang kehidupan Mbah Panggung, cerita ini mengakui peran pentingnya dalam sejarah dan perkembangan Kelurahan Panggung.

Batas Wilayah

Kelurahan Panggung memiliki batas wilayah sebagai berikut:

  • Utara: Kelurahan Mintaragen dan Laut Jawa
  • Timur: Kabupaten Tegal
  • Selatan: Kelurahan Slerok dan Kelurahan Kejambon
  • Barat: Kelurahan Mintaragen dan Kelurahan Mangkukusuman

Alamat Kantor Kelurahan Panggung terletak di Jl. P. Kemerdekaan Gg. 23 No. 38 Tegal.  Kelurahan Panggung memiliki luas wilayah sebesar 223 hektare dan jumlah penduduk sebanyak 33.731 jiwa per Januari 2022. Situs web resmi Kelurahan Panggung dapat diakses di kelpanggung.tegalkota.go.id.

BACA JUGA: Jejak Sejarah Kota Tegal pada Masa Kolonial Belanda: Punya Pengaruh Melekat di Arsitektur Kota

BACA JUGA: Sejarah Pertempuran Palagan Tirus Kota Tegal: Kisah Heroik Kapten Soedibjo dan Letkol Sudiarto

Asal Usul Nama Panggung

Nama "Panggung" digunakan untuk menyebut wilayah yang mencakup Kelurahan Panggung. Selain itu, nama ini juga merujuk pada wilayah-wilayah seperti "Panggung Depo" dan "Panggung Baru". 

Istilah "Panggung Kepanjen" diperkirakan muncul pada zaman pemerintahan Bupati Martoloyo. Nama ini terkait dengan sosok Mbah Panji, seorang pendatang dari wilayah selatan yang berkelana ke utara dan menetap di wilayah ini. Mbah Panji dikenal karena mengajarkan seni bela diri dan ilmu kesaktian kepada masyarakat setempat.

Perkembangan Kelurahan Panggung

Seiring dengan perkembangan zaman, Kelurahan Panggung mengalami berbagai perubahan dan tantangan. Modernisasi membawa dampak positif dan negatif bagi wilayah ini. 

Pada satu sisi, infrastruktur dan fasilitas umum semakin berkembang. Namun pada sisi lain, tradisi dan nilai-nilai budaya lokal menghadapi tantangan untuk tetap dilestarikan di tengah arus globalisasi.

Untuk menghadapi tantangan ini, masyarakat Kelurahan Panggung terus berupaya menjaga dan melestarikan budaya serta sejarah lokal. Berbagai acara adat, pengajian, dan peringatan hari-hari besar Islam tetap dijalankan dengan penuh khidmat. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat untuk tetap menghormati warisan leluhur mereka.

Kategori :