radartegal.id - Kamu pasti sudah mendengar tentang slogan "All Eyes on Rafah" yang belakangan ini viral di media sosial, kan? Menurut rangkuman pada youtube Tribun Video, yuk!
Kita bahas lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi di Rafah, kenapa slogan ini begitu penting, dan bagaimana dunia merespons situasi yang semakin memanas di sana.
Latar Belakang Konflik
Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza, akhir-akhir ini menjadi sorotan dunia. Serangan militer Israel yang kembali menyasar wilayah ini telah menimbulkan kekhawatiran global. Bayangkan, tenda-tenda pengungsian yang seharusnya menjadi tempat aman bagi warga Palestina justru menjadi sasaran serangan, mengakibatkan kebakaran hebat yang menewaskan sekitar 50 orang. Tragis, bukan?
Serangan ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga merenggut nyawa dan harapan banyak orang. Sebelumnya, Rafah dianggap sebagai zona aman, tempat perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari konflik. Namun, kenyataan berbicara lain. Serangan terbaru ini menegaskan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di tengah perang yang terus berkecamuk.
BACA JUGA: Tembus 34 Juta, Kampanye Hastag All Eyes on Rafah Bergema di Seluruh Dunia
Slogan "All Eyes on Rafah"
Mengutip dari video short di YouTube Tribun Video, slogan "All Eyes on Rafah" mulai menggema di berbagai platform media sosial setelah serangan tersebut terjadi. Slogan ini menjadi simbol seruan global untuk meningkatkan kesadaran akan situasi tragis yang terjadi di Gaza. Tidak hanya di YouTube, di Instagram saja, slogan ini telah digaungkan lebih dari 31 juta kali! Luar biasa, kan?
Dalam poster yang beredar di media sosial, slogan ini sering kali ditampilkan dengan latar belakang tenda-tenda di kamp pengungsian. Pesan ini jelas: dunia harus membuka mata dan melihat penderitaan yang dialami warga Rafah.
Poster tersebut kabarnya dibuat oleh seorang pria asal Malaysia, yang terinspirasi dari komentar Rick Peeperkorn, direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Peeperkorn mengatakan "All Eyes on Rafah" seusai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerukan rencana evakuasi warga di daerah tersebut.
Peran Media Sosial
Tidak bisa dipungkiri, media sosial memainkan peran besar dalam menyebarkan pesan ini. Dengan kekuatan viral, informasi dapat menyebar dengan cepat dan luas. Platform seperti Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi alat utama bagi aktivis dan warga biasa untuk menyuarakan solidaritas mereka.