Tren Blockout 2024, Dukungan Terbaru pada Konflik Israel Palestina di Era Digital

radartegal.id - Di era digital yang semakin berkembang, tren dan gerakan sosial pun kian beragam dan mudah menyebar. Salah satu tren terbaru yang menarik perhatian banyak orang adalah gerakan Blockout 2024. Mengutip rangkuman dari video short youtube @RaymondChins, gerakan ini merupakan bentuk protes sosial yang lebih ekstrem dibandingkan dengan boikot konvensional terhadap konflik Israel Palestina. 

Jika sebelumnya boikot hanya berfokus pada tidak membeli produk yang mendukung Israel, maka Blockout 2024 mengambil langkah lebih lanjut dengan memblokir akun-akun influencer dan selebriti yang dianggap tidak peduli terhadap isu Palestina.

Apa itu Blockout 2024?

Blockout 2024 adalah gerakan sosial yang dimulai oleh netizen sebagai respon terhadap konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Palestina. Gerakan ini muncul setelah acara Met Gala, sebuah ajang bergengsi yang dihadiri oleh selebriti dan orang-orang kaya dengan tiket yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah.

Met Gala sering dianggap sebagai ajang pamer kekayaan, yang membuat banyak orang merasa miris melihat selebriti hidup dalam kemewahan sementara rakyat Palestina mengalami penderitaan.

BACA JUGA: Seruan Erdogan Terhadap PBB dan Konflik Israel Palestina, Dunia di Tangan Lima Negara

Salah satu contoh nyata dari dampak gerakan ini adalah selebriti Hailey Bieber (sebelumnya dikenal sebagai Hailey Baldwin), yang mengalami penurunan jumlah pengikut dari 10 juta menjadi 5 juta di Instagram.

Hal ini terjadi setelah dia memposting video dengan latar belakang musik "Let Them Eat Cake," sebuah frase yang konon diucapkan oleh Ratu Marie Antoinette yang menggambarkan ketidakpeduliannya terhadap rakyat miskin. Netizen menganggap tindakan ini sebagai simbol ketidakpedulian terhadap penderitaan Palestina dan memutuskan untuk memblokir akun Hailey sebagai bentuk protes.

Tujuan dan Dampak Blockout 2024

Tujuan utama dari gerakan Blockout 2024 pada konflik Israel Palestina adalah untuk memberikan tekanan pada para influencer dan selebriti agar lebih peduli dan menggunakan pengaruh mereka untuk mendukung Palestina.

Dengan memblokir akun-akun ini, netizen berharap para tokoh publik tersebut akan menyadari pentingnya menyuarakan dukungan terhadap isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel.

Gerakan ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat luas tentang ketidakadilan yang terjadi dan mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam aksi protes. Di era media sosial, tindakan memblokir atau unfollow akun seseorang bisa menjadi bentuk protes yang signifikan, mengingat pengaruh besar yang dimiliki oleh selebriti di platform digital.

BACA JUGA: Berpeluang Jadi Anggota Penuh PBB, Benarkah Kemerdekaan Palestina Terwujud?

Sumber: