Radartegal.id - Serangan brutal militer Israel ke Rafah memicu gelombang kecaman dari berbagai penjuru dunia. Termasuk dari sekutu-sekutu Barat yang biasanya mendukung Israel.
Situasi di Rafah yang semakin memanas pasca s erangan brutal militer Israel ke Rafah membuat para pemimpin dunia menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas. Serta memastikan aliran bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa hambatan ke daerah kantong yang terkepung tersebut.
Menurut penjelasan dari aljazeera.com 28 Mei 2024, Serangan brutal militer Israel ke Rafah tidak hanya memancing kritik keras, tetapi juga meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel untuk menghentikan tindakannya.
BACA JUGA: 5 Fakta Kerugian Israel saat Penyerangan di Gaza, Sehari Bisa Rp77 Miliar Hanya untuk Jatuhkan Bom
Kecaman dari Negara Barat
Salah satu negara Barat yang mengecam s erangan brutal militer Israel ke Rafah adalah Prancis. Presiden Prancis,Emmanuel Macron, meminta agar operasi militer Israel di Rafah segera dihentikan.
Macron menyatakan bahwa tindakan militer tersebut tidak hanya memperburuk situasi kemanusiaan, tetapi s erangan brutal militer Israel ke Rafah juga mengancam stabilitas regional. Selain Prancis, Jerman juga menunjukkan perubahan sikap.
Jerman, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pendukung setia sekaligus pengekspor senjata utama ke Israel, mulai mengkritik serangan tersebut. Seorang politisi Jerman, Robert Habeck, mengkritik s erangan brutal militer Israel ke Rafah yang dinilai tidak sesuai dengan hukum internasional.
BACA JUGA: Pernah Ejek Indonesia Negara Terbelakang, Kini Nasib Federasi Sepak Bola Israel Diujung Tanduk
Kecaman dari Italia dan Skotlandia
Menteri Pertahanan Italia Guido Croseto, juga mengungkapkan kecamannya terhadap serangan brutal Israel di Rafah. Croseto menegaskan bahwa semua negara harus sepakat bahwa Israel harus menghentikan serangannya terhadap Palestina.