JAKARTA, radartegal.id - Menjelang peringatan hari lahir Pancasila, tim Disway.id berkesempatan melakukan wawancara bersama Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno di kediamannya, Senin 27 Mei 2024. Pada kesempatan itu, Mantan Wakil Presiden ke-6 itu membeberkan pandangannya terkait Pancasila dan BPIP.
Menurutnya, Pancasila bukan hanya sekadar ideologi. Tetapi juga sebagai falsafah, arah dan tujuan bangsa Indonesia bergerak.
"Pancasila perlu menjadi basis sekaligus orientasi dalam Penyusunan Arah Kebijakan," kata Wakil Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
Menurut Try Sutrisno, usaha mempertahankan Pancasila telah dilakukan oleh founding fathers dengan perjuangan yang tak mudah. Hingga akhirnya pada 1 Juni 1945 dicetuskan ide-ide pokok bangsa dan segala kerumitan di dalamnya.
BACA JUGA: BPIP Terus Kuatkan Jaringan Pendidikan Pancasila Melalui Hal Ini
BACA JUGA: Kepala dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Duka Peserta Seleksi Paskibraka di Sukabumi
"Kalau kita bertanya kenapa orang Indonesia harus berpancasila, itu sudah seharusnya. Jadi jangan dipertanyakan lagi 'kenapa Pancasila?'," tegasnya.
Try mengungkapkan, pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)1945, Sebagaimana diketahui Pancasila sebagai dasar Negara. Sebagai topik utama dalam sidang BPUPKI dan satu-satunya anggota yang berhasil mengulas dasar Negara secara komprehensif adalah Ir. Soekarno.
"Posisi Pancasila sebagai dasar negara sebagai pandangan hidup dan ideologi Negara, Perlu menjadi basis sekaligus orientasi. Dalam menyusun arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila," tambahnya.
Try menegaskan, apapun tantangan di era modern, rakyat Indonesia wajib mempertahankan pancasila. Itu, bisa dilakukan dengan mengamalkan sila-sila di dalamnya dengan berbagai tindakan luhur yang berguna bagi bangsa.
BACA JUGA: Jadi Keynote Speaker dalam Sosialisasi, Kepala BPIP Sampaikan Hal Ini
"Apapun tantangan, Pancasila lah sebagai pedoman. Zaman sudah berkembang, mempertahankan bukan dengan perang angkat senjata, apapun bisa dilakukan dengan mengamalkan sila-sila di dalamnya. Tidak boleh Pancasila diganti, atau diubah dengan bentuk lain karena ini amanat para pendiri bangsa," imbuhnya.
Try mengingatkan Pancasila yang termaktub dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 itu harus menjadi pondasi dan benteng pertahanan dalam menghadapi tantangan masa depan. Bangsa Indonesia harus menyusun ketahanan dan Kewaspasaan Nasional yang rapi dan mantap untuk mampu menjawab dan menyaring pengaruh-pengaruh yang dihadapi.