LEBAKSIU, radartegal.id – Setiap daerah tentu akan memiliki sejarah tersendiri. Tidak kecuali Desa Kesuben. Berikut ini sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal yang perlu Anda ketahui.
Desa Kesuben yang berada di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal tidak terlalu luas. Berikut ini sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal. Meskipun Desa Kesuben tidak terlalu luas, tetapi memiliki beberapa blok seperti Kebayaran, Ervan, Lemah Duwur, Keplik, Bratawali, Gletak, Karang Pucung, Brak, Duran Sawit, Sumung Kameng, Sumur Sanjem, Karang Gondang dan lain-lain. Berikut ini sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal. Sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal Menurut penuturan warga sekitar, sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal yang beredar di masyarakat mulai dari sejak zaman penjajahan Belanda. Ada pun nama Kesuben sendiri berasal dari nama seorang tokoh. BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao Kota Tegal, Ternyata Menjadi Bukti Perkretaapian Di Jawa Tengah BACA JUGA: Sejarah Gedung Kantor Pos Tegal, Saksi Bisu Pembangunan Jalan Anyer - Panarukan di Era Kolonial Tokoh tersebut diketahui merupakan utusan dari Kerajaan Mataram bernama Subi (Mbah Subi). Sejarah Desa Kesuben ini, berawal dari kisah perjalanan spiritual Mbah Subi yang diklaim membawa pesan dari kerajaan unntuk disampaikan kepada Pangeran Amangkurat II. Pada saat itu Pangeran Amangkurat sedang menetap di sebuah Dusun Tegal Wangi (yang kini bernama Tegal Arum). Singkat cerita Mbah Subi bersama dengan prajurit Mataram lainnya telah sampai di sebuah tempat. Di sana, dia menemukan sebatang pohon durian yang sangat besar dan lebat. Pohon tersebut diketahui memiliki buah yang sangat banyak. Kemudian, Mbah Subi mulai membuat persinggahan untuk sekadar beristirahat di sekitar pohon durian. Namun, lambat lain banyak orang ikut singgah dan menjadi sebuah perkampungan penduduk. Mbah Subi menanamkannya Dukuh Durensawit. Hal ini karena, pada saat itu terdapat sebuah pohon durian yang sangat besar dan lebat. BACA JUGA: 5 Bangunan Bersejarah di Jawa Tengah, Salah Satunya Menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO BACA JUGA: Sejarah Stasiun Trem Uap di Tegal, Bukti Kota Bahari Maju di Era Kolonial Belanda Kemudian, dalam persinggahan tersebut Mbah Subi berkenalan dengan seorang gadis dari Dusun tetangga yang menjadi asal usul Desa Kesuben. Namun, karena Mbah Subi termasuk orang yang bertanggungjawab maka ia rela meninggalkan gadis pujaannya demi menunaikan tugasnya untuk bisa menyampaikan pesan kepada Pangeran Amangkurat. Hingga singkat cerita, Mbah Subi berhasil menyelesaikan tugasnya. Kemudian, ia kembali pulang yang dalam kepulangannya diampingi oleh seorang bernama Wangsakerti. Namun, belum sampai pada tujuannya yakni ingin menemui gadis pujaan, perjalanan Mbah Subi terpaksa tertunda karena Wangkerti merasa kelelahan bahkan sampai tergeletak di sebuah perkampungan kecil yang kemudian diberi nama Dusun Gletak. Lalu, Mbah Subi meneruskan perjalanannya sendirian dan sampailah pada dusun di mana gadis pujaannya tinggal. Singkat cerita, Mbah Subi akhirnya menikah dengan gadis tersebut dan tinggal di dusun gadis pujaan hatinya. BACA JUGA: Ada yang Sudah Berumur 200 Tahun, Ini 4 Masjid Bersejarah di Tegal yang Masih Digunakan sampai Sekarang BACA JUGA: Kisah Horor di Tegal, Tukang Cat Dapat Pekerjaan di Rumah Pesugihan Bikin Merinding Mbah Subi sendiri terkenal menjadi tokoh penting di dusun tersebut dan banyak masyarakat yang berguru kepadanya. Hingga tibalah Mbah Subi tutup usia. Untuk mengenang Mbah Subi, masyarakat sekitar pun menamakan dusun tersebut dengan sebutan Kesuben yang berarti Kesubian atau orang yang menganut atau setia kepada ajaran Mbah Subi. Namun, pada zaman penjajahan Belanda, dua dusun yang awalnya Durensawit dan Kesuben kemudian digabung menjadi Desa Kesuben. Hal ini karena, secara historis dan ekonomi Kesuben lebih layak disebut sebagai desa. Uniknya, ketika Anda berkunjung ke Desa Kesuben, Anda akan menemukan banyak sekali pohon dukuh. Pohon tesebut dapat Anda temukan hampir di setiap rumah. BACA JUGA: 4 Hal tentang Museum Semedo di Tegal yang Jadi Destinasi Wisata Bersejarah Wajib Dikunjungi Pelancong BACA JUGA: Ada yang Sudah Berumur 200 Tahun, Ini 4 Masjid Bersejarah di Tegal yang Masih Digunakan sampai Sekarang Buah Dukuh ini sangat terkenal karena memiliki rasa yang manis. Sekalinya berbuah, pohon ini akan menghasilkan buah yang sangat banyak. Demikian ulasan mengenai sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal. Semoga bermanfaat.Sejarah Desa Kesuben Lebaksiu Tegal, Penghasil Buah Dukuh Terbanyak!
Selasa 28-05-2024,14:35 WIB
Reporter : Ranti
Editor : Khikmah Wati
Tags : #tegal wangi
#pangeran amangkurat
#mbah subi
#lebaksiu tegal
#kerajaan mataram
#kecamatan lebaksiu
#kabupaten tegal
#desa kesuben
Kategori :
Terkait
Minggu 24-11-2024,06:35 WIB
Asal-usul Nama dan Mitos Goa Pindul di Gunung Kidul, Ada Tetesan Air Awet Muda
Kamis 01-08-2024,19:27 WIB
Gendowor, Tokoh Penting Sejarah Tegal yang Ditembak Mati Kompeni di Banjaran
Kamis 20-06-2024,17:25 WIB
Sejarah Perkembangan Pasar Alun-alun Tegal, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Mataram
Selasa 18-06-2024,10:39 WIB
Sudah Berdiri Seabad Lebih, Ini Pesantren Tertua di Tegal yang Masih Eksis sampai Sekarang
Selasa 11-06-2024,15:00 WIB
Sejarah Patung GBN Lebaksiu di Tegal yang Dibuat Tahun 1980, Pengingat Kisah Heroik Penumpasan Gerakan DI/TII
Terpopuler
Minggu 29-12-2024,07:06 WIB
3 Spot Sunrise Terbaik di Tegal yang Memukau dan Sering Dikunjungi
Minggu 29-12-2024,10:36 WIB
6 Rekomendasi Kota Tenang untuk Healing di Jawa Tengah, Cocok untuk Penghilang Penat
Minggu 29-12-2024,10:51 WIB
5 Tempat Wisata di Jateng yang Punya Mitos Putus Cinta, Banyak yang Percaya
Sabtu 28-12-2024,19:44 WIB
5 Wisata Alam Tegal yang Mudah Dijangkau Pelancong Baru
Minggu 29-12-2024,06:34 WIB
Jelajahi Kedai Kopi Hits di Tegal yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan
Terkini
Minggu 29-12-2024,14:45 WIB
10 Tips Mempersiapkan Perjalanan Aman dan Nyaman saat Liburan Nataru 2025
Minggu 29-12-2024,14:30 WIB
Wow! Temukan Wisata Populer Hingga Hidden Gems di Jelajah Jogja MyTelkomsel
Minggu 29-12-2024,13:45 WIB
Pengaruh Cuaca Ekstrem Terhadap Rencana Liburan Nataru 2025, Begini Tips Menghadapinya
Minggu 29-12-2024,12:40 WIB
Digelar 4 Hari, 1.080 Anggota PMR Kabupaten Tegal Ikut Jumbara XVI
Minggu 29-12-2024,12:20 WIB