Sejarah Stasiun Trem Uap di Tegal, Bukti Kota Bahari Maju di Era Kolonial Belanda

Selasa 28-05-2024,12:40 WIB
Reporter : Devan Aditya Pratama
Editor : Khikmah Wati

Meskipun trem uap Tegal telah lama tiada, jejaknya masih bisa ditelusuri. Bekas jalurnya, terbentang dari Pasar Pagi ke utara hingga Stasiun Tegal lama atau gudang barang, kini telah tertimbun bangunan dan menjadi jalan. Jalur ini tidak tersambung langsung ke jalur utama Stasiun Tegal baru, dan penumpang perlu berpindah jalur.

Keberadaan trem uap Tegal menjadi bukti kemajuan teknologi dan transportasi di masa kolonial. Trem uap ini tak hanya menjadi sarana mobilitas, tetapi juga simbol perkembangan ekonomi dan sosial Kota Tegal.

BACA JUGA: Sejarah Berdirinya Kota Slawi, Perjuangan Ki Jadug Menangkan Sayembara Putri Cantik Ki Gede Sebayu

BACA JUGA: Mitos Tanah Jawa di Gunung Tidar, Terdapat Makam Keramat dan Sejarah Pertarungan Dua Tokoh Terkenal

Jejak Peninggalan Kolonial yang Lain

  • Gedung Birao

Dibangun pada 1884, gedung ini awalnya merupakan kantor administratif perusahaan kereta api Belanda. Selama pendudukan Jepang, gedung ini menjadi penjara dan rumah sakit militer. Kini, gedung ini menjadi tempat bersejarah yang menyajikan sejarah dan arsitektur masa kolonial.

  • Benteng Pasar Pagi Kota Tegal

Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram, dan pada 1920 pernah dijadikan gardu listrik oleh pemerintah Belanda.

Penutup

Stasiun trem uap di Tegal, meskipun telah lama berlalu, meninggalkan jejak sejarah yang tak ternilai. Mempelajari dan melestarikan sejarahnya dapat membantu kita memahami masa lampau dan menjadikannya pelajaran berharga untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Kategori :