Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistiowati mengatakan, nasi berkat ini dikonsumsi warga sekitar hampir 24 jam setelah matang. Bentuk fisik makanan sudah berlendir dan basi.
"Tuan rumah jamiyahan itu masak pada Jumat dini hari. Kemudian acara jamiyahan sekaligus syukuran rumah dilaksanakan pada Jumat sore. Rata-rata nasi berkat ini dimakan pada Jumat malam," ungkapnya setelah menjenguk pasien keracunan massal di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan.
Diketahui, puluhan waga Desa Kubangjati, Kecamatan Ketanggungan mengalami gejala keracuban usai menyantap nasi berkat. Hingga Minggu malam, puluhan warga masih dirawat di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan.
BACA JUGA: Pemkab Brebes Gelar GPM untuk THL, Siapkan 400 Paket Sembako Murah
Ineke menyampaikan, kebanyakan warga merasakan gejala pusing, mulas, diare, dan lemas. Kemudian pada hari Sabtu sore mereka mulai dibawa ke rumah sakit.
Jadi bukan hanya warga Desa Kubangjati yang keracunan massal. Ada beberapa warga dari desa tetangga, Dukuhbadag. Serta satu warga Desa Tanggungsari, jelasnya.
Dari jumlah tersebut, 69 orang menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Ketanggungan dan enam orang di antaranya sudah pulang. Sehingga, saat ini ada 63 yang dirawat di rumah sakit tersebut. Dari 69 orang itu, 11 orang di antaranya pasien anak dan satu ibu hamil.