"Kita teriakin dia, tapi dia nggak respon, akhirnya kita samperin," cerita Rizal.
Puncak Hargo Dumilah
Mereka akhirnya berhasil mencapai puncak Hargo Dumilah dan larut dalam suasana gembira, melupakan peristiwa aneh sebelumnya. Saat istirahat sebelum turun, Rizal merasa tidak tahan untuk buang air kecil.
"Saya melihat sosok berpakaian putih tanpa kaki," kata Rizal.
Ketakutan luar biasa menyelimuti dirinya. Malam itu, dia tidak bisa tidur, dan merasa seperti berada di dimensi lain, melihat dirinya tidur.
"Saya melihat dua sosok, ibu dan anak berpakaian adat Jawa, yang tiba-tiba tersenyum ke saya," kenang Rizal. Dia merasa diikuti banyak orang hingga ke Pasar Dieng dalam satu kedipan mata.
Namun, suara panggilan namanya membangunkan Rizal dari mimpi tersebut, dan ternyata suara itu berasal dari anjing yang ditemuinya di Candi Ketek.
Rizal segera membangunkan temannya dan berkemas untuk turun. Di Candi Ketek, sesosok bayangan muncul lagi, dan suara gamelan terdengar sangat kencang.
Rizal mempercepat langkahnya dan bersyukur peristiwa itu tidak mengikutinya sampai ke rumah atau di pendakian berikutnya.
Rizal dan rombongannya merasa lega setelah berhasil melewati kejadian aneh tersebut. Mereka mempercepat langkah menuju pintu gerbang, berharap bisa segera keluar dari area gunung yang penuh dengan kisah mistis.
Terdengar Suara Gamelan
Ketika hampir tiba di Candi Kethek, suara gamelan yang sebelumnya terdengar samar, kini semakin jelas dan mengganggu pendengaran mereka.
"Saat itu sudah menjelang magrib, dan suara gamelan kencang sekali di telinga saya," kata Rizal.
Ia merasa suasana semakin mencekam, tapi tetap berusaha tenang agar tidak panik.