RADAR TEGAL - Masalah asusila di Kabupaten Brebes rupanya kian marak. Bahkan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes menerima 17 aduan terkait asusila.
Total kasus yang dilaporkan memasuki triwulan kedua pada 2024 ini, sebanyak 33 aduan. Kebanyakan korban aduan terkait asusila dari kalangan anak-anak.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3KB Kabupaten Brebes Fatkhiyaturrokhmah. Menurutnya, dari 17 aduan terkait asusila yang diterima, 15 di antaranya korbannya anak-anak.
Terbaru, dirinya mendapatkan aduan terkait asusila yang menimpa salah seorang siswa SD di Brebes. Modusnya, terduga pelaku berinisial ini mengiming-imingi korban bermain ponsel miliknya.
BACA JUGA: Berbuat Asusila Terhadap Perempuan di Jalanan, Pria di Tegal Diciduk Polisi
Peristiwa pencabulan itu terjadi pada Rabu, 24 April 2024 lalu di rumah korban di wilayah Kecamatan Brebes. Korban yang baru berusia 7 tahun ini mendapatkan tindakan tak senonoh oleh terduga pelaku.
Pihaknya mendapatkan aduan terkait asusila tersebut dari ibu korban.
"Kronologinya, pelaku sering main di rumah korban. Saat itu pada 24 April, pelaku main ke rumah korban. Sedangkan ibu korban sedang berada di kamarnya. Modusnya, pelaku meminjamkan handphone kepada korban," jelasnya, Senin 6 Mei 2024.
Dia menambahkan, saat itu korban bermain ponsel milik terduga pelaku dan memangkunya. Pada saat itulah, terduga pelaku melakukan tindakan asusila. Korban pun sering mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya.
BACA JUGA: Bapak Paruh Baya di Tegal Tega Berbuat Asusila ke Pacar Anaknya, TKP-nya di Guci
"Kepada ibunya, korban mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Orang tua korban pun akhirnya mengadu ke kami (DP3KB, Red)," ujarnya.
"Dan kasus ini sudah kami serahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Brebes. Pendampingan terhadap korban juga sudah kami lakukan," ujarnya.
Selain anak-anak, kasus kekerasan fisik juga dilaporkan.
"Kekerasan fisik dua orang, psikis enam orang, penelantaran satu orang, eksploitasi ekonomi empat orang dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebanyak tiga orang," ujarnya. (*)