RADAR TEGAL - Lebaran di Tegal bukan sekadar perayaan Idul Fitri biasa. Momen spesial ini menjelma menjadi sebuah festival budaya yang sarat dengan tradisi lebaran di Tegal unik dan penuh makna.
Tradisi-tradisi lebaran di Tegal ini tak hanya mewarnai Lebaran dengan semarak dan kemeriahan, tetapi juga menjadi perekat tali persaudaraan dan identitas budaya masyarakat Tegal yang tak tergantikan.
Sebagai warga Tegal sendiri, beberapa tradisi lebaran di Tegal sudah tak asing lagi di telinga kita. Namun, untuk para perantau hal ini menjadi menarik untuk kita bahas.
Berikut kami telah merangkumkan beberapa tradisi lebaran di Tegal. Simak artikelnya dibawah ini sampai akhir.
BACA JUGA: 7 Tempat Ziarah di Tegal Terpopuler 2024, Menjelajahi Sejarah Perjuangan Para Ulama
1. Prepegan
Jauh sebelum Hari Raya tiba, denyut nadi Lebaran di Tegal sudah terasa melalui tradisi "Prepegan". Tradisi lebaran di Tegal ini merupakan momen berburu kebutuhan Lebaran, mulai dari bahan makanan segar, pakaian baru yang berkilauan, hingga pernak-pernik dekorasi yang memancarkan keceriaan.
Pasar-pasar tradisional, seperti Pasar Banjaran dan Pasar Randugunting, menjadi lautan manusia yang dihiasi dengan tawa dan canda. Aroma rempah-rempah dan kain baru bercampur baur, menciptakan atmosfer yang tak terlupakan. Tradisi Prepegan bukan hanya tentang berbelanja, tetapi juga tentang kebersamaan dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan tetangga.
2. Munggahan
Beberapa hari menjelang Lebaran, tradisi "Munggahan" menjadi agenda penting bagi masyarakat Tegal. Tradisi lebaran di Tegal ini merupakan momen untuk mengunjungi dan silaturahmi dengan keluarga dan tetangga yang lebih tua, terutama para sesepuh. Berbalut pakaian baru yang indah, mereka bersalaman dan saling bertukar maaf atas khilaf dan salah selama setahun.
Tradisi Munggahan tak hanya membersihkan hati, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa kekeluargaan.
BACA JUGA: Mengenal Tradisi Unik di Tegal, Warisan Budaya yang Harus di Jaga
3. Kupatan dan Bada Kupat
Berbeda dengan daerah lain, Lebaran di Tegal identik dengan tradisi "Kupatan" dan "Bada Kupat". Tradisi Kupatan merupakan momen istimewa di mana setiap keluarga memasak ketupat dengan berbagai variasi rasa dan aroma. Ketupat-ketupat ini kemudian dibagikan kepada tetangga dan keluarga, menjadi simbol kemurahan hati dan rasa syukur atas limpahan rezeki.
Puncaknya, pada hari ketujuh setelah Lebaran, masyarakat Tegal merayakan "Bada Kupat". Di hari ini, mereka berkumpul bersama keluarga dan tetangga, menikmati hidangan ketupat yang lezat dan berbagai permainan tradisional yang seru. Tradisi Kupatan dan Bada Kupat bukan hanya tradisi kuliner, tetapi juga tradisi kebersamaan dan rasa syukur yang telah diwariskan turun-temurun.