Menurut Rofiqi, dirinya memandang masih banyak potensi yang belum tergali maksimal. Contohnya, potensi perolehan zakat dari ASN Pemkab Tegal bisa mencapai Rp18,5 milar setiap tahunnya, namun baru tergali sekitar Rp3,4 miliar atau 18,38 persennya saja.
Meski demikian, ujar Rofiqi, dari sisi tata kelola keuangan dan manajemen pelaksanaan program Baznas Kabupaten Tegal termasuk kategori terbaik. Tidak hanya di lingkup Jawa tengah tapi juga di tingkat nasional sebagai Baznas terbaik di Indoneisia.
Rofiqi menambahkan, bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pengelolaan ZIS Baznas Kabupaten Tegal dapat diakses melalui laman kabtegal.baznas.go.id. Sementara laporan pengumpulan dan penyaluran ZIS-nya dapat akses melalui tautan bit.ly/baznaskeu. (*)