RADAR TEGAL – Tahukah Anda bahwa selain menjadi salah satu tempat wisaa dan tempat ritual untuk mencari pesugihan, Gunung Kawi ternyata identik dengan pohon Dewandaru, lho. Berikut ini mitos menanam pohon dewandaru.
Mitos menanam pohon dewandaru, salah satunya yakni dapat menjadi jimat pembawa keberuntungan. Hingga kini, ranting, buan dan daunpohon dewandaru dipercaya dapat menjadi jimat yang mendatangkan kekayaan bagi orang yang bisa mendapatkannya.
Berikut ini mitos menanam pohon dewandaru yang perlu Anda ketahui. Seperti namanya yakni pohon kesabaran.
Dibutuhkan kesabaran hingga berbulan-bulan untuk bisa menunggu beberapa bagian dari pohon ini jatuh. Berikut mitos menanam pohon dewandaru.
BACA JUGA: Misteri dan Mitos Gunung Rinjani, Sosok Hantu Ini Kerap Menarik Kaki para Pendaki
Mitos menanam pohon dewandaru
Di Pesarean Gunung Kawi, pohon yang satu ini tumbuh berdiri persis di depan bangunan makam Eyang Jugo dan Eyang Imam Sujono.
Konon, pagar besi dipasang memutari letak di mana pohon Dewandaru tersebut berdiri. Menurut Kadir ketua RT setempat yang tinggal di belakang kompleks pesarean Gunung Kawi, mengatakan bahwa pohon Dewandaru biasanya berbuah pada bulan Desember.
Selain daun dari pohon ini yang dipercaya dapat membawa keberuntangan bagi pemiliknya. Terdapat juga banyak pengunjung atau pun peziarah yang ingin mendapatkan buahnya.
Menurut sepengetahuan Kadir yang diperoleh dari cerita turun temurun, pohon Dewandaru yang tumbuh di pesarean Gunung ini berasal dari tongkat Kyai Zakaria I atau terkenal dengan sebutan Eyang Jugo.
BACA JUGA: Mitos Pohon Bidara Pengusir Roh Jahat, Fakta atau Sekadar keyakinan?
Pohon Dewandaru juga diketahui tumbuh di Keraton Gunung Kawi yang terletak di Dusun Gendoga, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
Adapun Dewandaru di Keraton Gunung Kawi ini berada di sisi timur dari pelataran Keraton. Batang pohon dibungkus kain dengan motif kotak-kotak hitam dan putih. Tidak hanya itu, pohon yang satu ini ternyata dikeramatkan oleh orang-orang.
Konon, apabila bertapa di bawah pohon tersebut hingga kejatuuhan daun, buah, atau pun benda lainnya kemudian Anda bawa pulang. Maka Anda bisa mendapatkan keistimewaan tertentu termasuk dapat menjadi kaya.
Namun tentu tidak semudah itu bukan, lamanya menunggu kejatuhan benda tersebut diketahui tidak sebentar.
BACA JUGA: Mitos Tarian Sintren Pantura, Awalnya Ritual Pemanggil Hujan Hingga Memunculkan Nuansa Mistis
Bahkan, ada yang bertapa hingga berbulan-bulan. Hal tersebut tergantung pada niat dan keikhlasan batin seseorang tersebut.
Dikutip dari beberapa sumber, buah dewandaru memang bisa Anda konsumsi secara mentah. Untuk cita rasanya yakni asam dan manis membuat tropis yang satu ini sering diolah menjadi selai dan jeli, lho.
Dewandaru diketahui mempunyai setidaknya 46 nama di dunia. Tumbuhan yang satu ini sebetulnya berasal dari Amerika Selatan, mulai dari Suriname,Guyana Prancis, hingga bagian selatan Brasil, Uruguay, dan Paraguay.
Namun, sekarang sudah tersebar ke seluruh penjuru daerah tropis dan suropis seperti Pulau Karibia dan Asia Tenggara. Tumbuhan yang masih satu keluarga dengan jambu ini berbentuk semak atau pohon dengan ketinggian sampai tujuh meter.
BACA JUGA: Mitos Suara Gamelan di Jogja pada Malam Hari, Berikut Fakta yang Jarang Orang Tahu
Cabangnya menyebar, kadang melekuk, dan ramping. Ketika masih muda, daun Dewandaru diketahui berwarna cokelat kemerah-merahan, sedangkan kalau sudah tua berubah menjadi hijau gelap.
Kala musim dingin atau kering, daun akan berubah warna lagi menjadi merah. Bunganya lumayan wangi, berjumlah 1 hingga 4 keping yang menyatu di ketiak daun.
Mitos menanam Pohon Dewandaru di atas boleh Anda percaya atau pun tidak, tergantung dari kepercayaan Anda masing-masing.
Mitos tanaman pohon Dewandaru di atas hanya sekadar memberikan informasi beredar dimasyarakat, bahkan beberapa masyarakat juga masih ada yang mempercayainya.
BACA JUGA: 7 Mitos Legend Masyarakat Indonesia, Fenomena Alam yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Demikian ulasan mengenai mitos menanam pohon dewandaru. Semoga bermanfaat. (*)