RADAR TEGAL - Dikenal dengan situs puncak yang memiliki keindahan dan keasrian alam yang sangat menarik dan luar biasa, mitos Gunung Andong hingga kini masih kental dan belum hilang. Berikut ulasannya pada artikel di bawah ini.
Gunung Andong menjadi situs alam yang lumayan terkenal, khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Namun, gunung ini tak luput dari kisah mistis, sehingga banyak pula cerita-cerita seram yang berkaitan dengan mitos Gunung Andong ini.
Berletak di Desa Girireja Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, mitos Gunung Andong hingga kini masih dipercayai masyarakat setempat. Tidak hanya itu, beberapa keyakinan masyarakat akan penghuni gunung juga masih ada bahkan hingga sekarang.
Nah pada pembahasan artikel ini, mari kita ulas lebih dalam mengenai mitos Gunung Andong yang masih kental dengan kemisteriusannya. Berikut penjelasan lengkapnya bisa Anda simak melalui segmen di bawah ini.
Keindahan Gunung Andong tak luput dari kisah misteri dan mitos
Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa cerita atau kisah mitos yang menyelimuti gunung ini. Di antaranya:
1. Penampakan Makhluk Halus
Banyak kesaksian dari para pendaki yang mengatakan mereka pernah melihat makhluk halus. Konon mereka menyaksikan penampakan makhluk menyerupai perempuan berbaju putih, hingga anak kecil yang sering bermain di hutan.
Adapula kesaksian dari para pendaki yang pernah melihat sosok orang tua yang tengah bertapa atau hanya sekedar duduk. Hingga kini mitos Gunung Andong penampakan wanita, anak kecil, hingga orang tua masih menjadi misteri.
2. Suara Misterius
Mitos Gunung Andong juga tidak luput dari suara-suara misterius yang seringkali terdengar dan mengganggu konsentrasi para pendaki. Suara-suara tersebut dikatakan seperti suara tangisan, bisikan, hingga suara gelak tawa.
BACA JUGA: Mitos Gunung Slamet, Dipercaya Bisa Membelah Pulau Jawa Jika Ini Terjadi
Suara-suara tersebut dikatakan sering muncul pas malam hari dan hanya bisa didengar beberapa orang saja. Banyak pendaki yang mengaku merasa tidak nyaman hingga ketakutan apabila mendengar suara-suara tersebut.
3. Larangan Bersiul