RADAR TEGAL - Seluruh umat muslim di dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H. Sering kali seseorang masih bingung dengan aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak membatalkan puasa Ramadhan.
Sehingga muncul keraguan apakah puasanya batal atau tidak. Ini dia beberapa aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak membatalkan puasa yang perlu kamu ketahui.
Selama menjalankan ibadah puasa, umat muslim harus bisa menahan lapar dan dahaga serta menghindari hal yang dapat membatalkan puasa. sehingga ini penting untuk mengetahui apa saja aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak membatalkan puasa.
Selain makan dan minum yang membuat puasa batal, ada juga loh yang tidak membatalkan puasa yaitu mencicipi makanan ketika sedang berpuasa. Dikutip dari gomuslim.co.id, artikel ini akan membahas aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak membatalkan puasa.
Dengan adanya artikel ini diharapkan menambah pengetahuan kamu sehingga puasa berjalan dengan baik tanpa keraguan. Berikut penjelasan mengenai aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak membatalkan puasa.
10 Aktivitas yang Boleh Dilakukan dan Tidak Membatalkan Puasa
1. Bersiwak, Berkumur, dan Istinsyak
Aktivitas ini termasuk ke dalam aktivitas sunnah yang dilakukan Rasulullah dan diikuti oleh umatnya dalam berthaharoh. Berkumur dan istinsyak termasuk aktivitas yang sering dilakukan seseorang saat berwudhu agar dapat menjalankan ibadah salat.
Aktivitas bersiwak, berkumur, dan istinsyak termasuk ibadah sunah sehingga tidak membatalkan puasa. Dalam melakukan aktivitas berkumur dan istinsyak (memasukan dan mengeluarkan air dari hidung) diperlukan kehati-hatian.
Sebab jika air masuk ke tenggorokan dan berlanjut ke perut sehingga membuat segar dapat membatalkan puasa. Imam Zakariyah Al-Anshari menjelaskan bahwa orang berpuasa maka tidak disunahkan untuk berlebihan dalam berkumur karena khawatir membatalkan puasanya.
BACA JUGA: Jangan Lakukan, 9 Hal yang Dapat Membatalkan dan Mengurangi Pahala Puasa
2. Mencicipi Makanan
Ketika seseorang dalam keadaan berpuasa, kemudian mencicipi masakannya itu tidak membuat puasa menjadi batal. Hal yang dimaksud mencicipi adalah meletakan makanan di lidah kemudian diludahkan lagi.
Mencicipi masakan yang tujuannya untuk mengkoreksi rasa itu tidak membuat puasa menjadi batal. Lain halnya dengan menelan makanan itu dapat membatalkan puasa.