RADAR TEGAL - Dalam era digital, semakin banyak mahasiswa yang mengandalkan pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi biaya UKT mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa resiko menggunakan pinjol untuk bayar UKT dapat muncul sebagai tantangan finansial.
Dalam upaya meringankan beban keuangan, beberapa mahasiswa mungkin cenderung mengabaikan resiko menggunakan pinjol untuk bayar UKT. Namun, pemahaman mendalam tentang implikasi finansial dapat membantu mengambil keputusan yang lebih bijak.
Meskipun pinjol bisa memberikan solusi cepat, resiko menggunakan pinjol untuk bayar UKT mencakup tingginya suku bunga dan potensi utang yang membebani. Pertimbangkan alternatif lain sebelum mengambil keputusan finansial.
Penting untuk tidak terjebak dalam siklus utang yang berisiko tinggi dengan menggunakan pinjol untuk membayar UKT. Sebagai mahasiswa yang bijak, memahami resiko menggunakan pinjol untuk bayar UKT beserta konsekuensi finansial adalah kunci untuk menjaga stabilitas keuangan Anda.
BACA JUGA: Penting! Resiko Pinjol Ngga Dibayar, Apakah Kehidupan Kalian Terancam? Begini Solusinya
Resiko Tersembunyi di Balik Solusi: Bayar UKT dengan Pinjol
Memasuki tahun ajaran baru, tagihan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kembali menjadi momok bagi sebagian mahasiswa. Tak jarang, keterbatasan finansial mendorong mereka mencari solusi alternatif, salah satunya dengan pinjaman online (pinjol).
Namun, resiko menggunakan pinjol untuk bayar UKT patut diwaspadai. Kemudahan akses dan proses pencairan yang cepat seringkali menjebak mahasiswa dalam jerat bunga tinggi dan skema pembayaran rumit.
Potensi Terjerat Hutang Berbunga Tinggi
Pinjol legal terdaftar di OJK memang memiliki aturan bunga dan denda maksimal. Namun, penawaran pinjol ilegal yang marak di media sosial dengan bunga selangit dan praktik penagihan tidak manusiawi menjadi ancaman nyata.
Membebani Masa Depan dengan Kredit Macet
Ketidakmampuan membayar cicilan pinjol dapat berakibat fatal. Riwayat kredit macet akan tercatat di OJK, menghambat peluang mendapatkan pinjaman di masa depan, termasuk untuk kredit kepemilikan rumah atau kendaraan.
BACA JUGA: Apa Resiko Pinjol Tidak Dibayar? Ternyata Bukan Cuma Didatangi Debt Collector Saja