RADAR TEGAL - Banyak cerita mistis yang sudah ada di Indonesia, salah satunya adalah dengan mitos Gunung Slamet. Apalagi terdapat berbagai sumber yang menyebarkan bahwa Pulau Jawa bisa saja terbelah saat Gunung ini meletus.
Oleh karena itu kami akan memberikan penjelasan mitos Gunung Slamet yang berkaitan dengan Ramalan Jayabaya. Jadi jika Anda ingin mengetahuinya bisa simak artikel radartegal.disway.id ini sampai selesai.
Gunung Slamet sendiri terletak di lima Kabupaten di Jawa Tengah yaitu Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas. Hingga saat ini masih ada yang percaya dengan mitos Gunung Slamet tersebut.
Langsung saja, berikut penjelasan mitos Gunung Slamet mengenai Ramalan Jayabaya yang menjadi legenda di Tanah Air dan bisa baca selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: Jadi Tempat Para Dewa! Ini 6 Mitos Gunung Semeru yang Masih Dipercaya
Mitos Gunung Slamet mengenai Ramalan Jayabaya
Jayabaya sekaligus sebagai Raja Kediri menjadi sosok di balik mitos Gunung Slamet soal Ramalan Jayabaya. Sosok tersebut diketahui meramalkan bahwa akan terdapat aktivitas vulkanis Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah meliputi Purbalingga, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas.
Bahkan, mitos Gunung Slamet soal ramalan Jayabaya tersebut hingga kini masih dipercaya oleh warga setempat. Tidak hanya itu, terdapat juga masyarakat yang mempercayai bahwa apabila Gunung Slamet meletus, maka Pulau Jawa akan menciptakan parit yang menyatukan pantai utara dan selatan Jawa.
Mitos Gunung Slamet soal ramalan Jayabaya tentunya tidak lepas dari posisi Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter yang berada nyaris di tengah-tengah antara pantai utara dan pantai selatan Jawa.
Cerita mitos Gunung Slamet terkait ramalan Jayabaya tersebut diketahui sudah lama berkembang di kalangan warga Banyumas dan sekitarnya yang berhubungan dengan ramalan Jayabaya. Meskipun begitu, hingga saat ini mitos tersebut belum bisa dibuktikan secara nyata.
BACA JUGA: Mitos Gunung Slamet Ramalan Jayabaya, Benarkah Pulau Jawa akan Terbelah Menjadi 2?
Di luar mitos Gunung Slamet soal ramalan Jayabaya tersebut, Gunung Slamet masih cukup populer di kalangan pendaki meski pun medannya cukup sulit. Kaki Gunung Slamet sendiri terletak di kawasan wisata Baturaden yang menjadi andalan Banyumas.
Tidak jauh berbeda dengan gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Slamet, terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia pada lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng tersebut telah membuka jalur lava ke permukaan.
Gunung ini diketahui sempat meletus pada 1999 dan sering mengalami erupsi kecil. Hal itu nampaknya kerap dikait-kaitkan dengan mitos Gunung Slamet soal ramalan Jayabaya.
Pada Maret 2014, status gunung ini juga pernah waspada. Berdasarkan data PVMBG aktivitas Gunung Slamet hingga kini masih fluktuatif.