RADAR TEGAL - Wajah obyek wisata Guci Tegal diwacanakan akan dirubah. Itu, dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalur masuk wisata kebanggan warga Tegal itu.
Kemacetan memang menjadi masalah klasik, utamanya di kawasan menuju Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci Bumijawa Kabupaten Tegal. Seperti pada liburan Hari Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru), kendaraan pengunjung Guci mengular hingga beberapa kilometer.
Karenanya, untuk mengantisipasi kemacetan di Jalur masuk obyek wisata Guci Tegal, loket pintu masuk dan parkiran akan dipindah. Sehingga, tidak terjadi kemacetan.
Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengatakan kemacetan di obyek wisata Guci Tegal sudah klasik. Karena setiap liburan terjadi kemacetan.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Baru di Guci Tegal yang Cocok untuk Lokasi Liburan Panjang Nataru
"Kemacetan di Guci memang sudah klasik. Setiap liburan memang begitu,"katanya.
Menurut Sekda, perkembangan di kawasan Guci memang sangat pesat. Banyak bermunculan villa, penginapan dan hotel-hotel besar.
Seiring dengan itu, jumlah wisatawan pun naik. Apalagi pas liburan Nataru kemarin, juga macet.
Karenanya, ujar Amir, Pemkab bakal merubah wajah obyek wisata Guci Tegal. Nantinya, lokasi tiketing atau loket akan dipindah di bawah dekat taman anggrek Desa Tuwel Kecamatan Bojong.
BACA JUGA:Obyek Wisata Guci Tegal Dipadati Pengunjung, Kapolres Tegal Sampaikan Imbauan Ini
Selain loket, lokasi parkir juga dipindah dan dipusatkan di rest area pandansari Desa Tuwel. Sehingga wisatawan akan diantar menuju ke tempat wisata Guci dengan menggunakan mobil shelter milik masyarakat setempat.
"Mungkin ke depan Pemda akan membuat grand design untuk pengembangan guci. Bagaimana nanti akan dibahas soal transportasi, distribusi wisatawan supaya bisa diatur tapi ini baru wacana saja,"kata Sekda Amir.
Amir menambahkan, tarif akan include dengan parkir, mobil shelter dan jumlah tempat wisata yang akan dikunjungi. Wacana itu, mengadopsi dari sejumlah tempat wisata di daerah Jawa Barat, seperti di Lembang dan Ciwiday.
BACA JUGA:Menang Lomba Desa Wisata, Bupati Tegal dan Guci Raih Penghargaan Nasional Kemendes PDTT
"Jadi nanti tiketnya per individu, bukan borongan satu bus. Hal ini untuk mengurangi kebocoran PAD (pendapatan asli daerah) retribusi,"pungkasnya. (*)