RADAR TEGAL – BPJS Kesehatan Tegal mengajak seluruh kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membangun kapasitas diri dalam bekerja dan beraktivitas. Ajakan ini dilakukan dengan mengundang motivator pada, Jumat 15 Desember 2023 di Gedung Dadali Kabupaten Tegal.
"Meningkatkan kapasitas diri, merupakan kunci keberhasilan dalam menginspirasi dan membimbing orang lain menuju kesuksesan. Dalam upaya tersebut, kolaborasi antara motivator dan para kader JKN menjadi landasan penting untuk memperkuat potensi diri, demi membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya," kata Kepala BPJS Kesehatan Tegal, Wahyu Kris Budianto.
Wahyu menuturkan kader JKN BPJS Kesehatan Tegal adalah individu yang menjadi mitra yang berperan aktif dalam membantu sosialisasi, pengawasan, serta penyuluhan. Utamanya terkait program-program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di Indonesia.
Dalam kesehariannya, beber Wahyu, saat mengemban tugas tak jarang para kader JKN BPJS Kesehatan Tegal juga minder. Atau dengan kata lain kurang menggali potensi dalam diri mereka.
Saat ini, ungkap Wahyu, ada 40 kader JKN di wilayah kerjanya. Seluruhnya telah mendapatkan bekal terkait regulasi proses penyelenggaran JKN, mulai dari administrasi kepesertaan hingga alur layanan JKN.
Setiap kader memiliki wilayah binaannya masing-masing disesuaikan dengan domisili kader itu juga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan seorang kader dalam mengidentifikasi peserta JKN di daerahnya yang membutuhkan informasi seputar JKN.
Selain itu juga mengingatkan peserta untuk membayar iuran JKN secara rutin untuk menghindari adanya kepesertaan yang tidak aktif.
Kapasitas diri kader JKN
Motivator pengembangan diri, Tri Wiharjo menyatakan, mengutip pernyataan Plato, perilaku keseharian seseorang dipengaruhi tiga faktor. Yakni keinginan, emosi, dan pengetahuan.
Sedangkan memotivasi diri sendiri merupakan kunci utama dalam membangun kapasitas diri. “Mindset atau pola pikir seseorang memainkan peran krusial dalam membangun dan meningkatkan kapasitas diri. Cara individu melihat dunia, menghadapi tantangan, dan menafsirkan keadaan memengaruhi bagaimana mereka merespons dan berkembang dalam berbagai situasi yang dihadapi saat itu.“
Motivator yang juga penyiar radio itu mengungkapkan ada dua kategori mindset atau pola pikir, yakni mindset pertumbuhan (growth mindset) dan mindset tetap (fixed mindset). Menurutnya mindset pertumbuhan fokus pada keyakinan bahwa kemampuan dan keterampilan bisa ditingkatkan melalui usaha, kerja keras, dan ketekunan.
Individu dengan growth mindset, jelas Tri, cenderung melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Mereka juga siap untuk menghadapi tantangan serta menerima umpan balik untuk meningkatkan diri.
Keterampilan kader JKN BPJS Kesehatan Tegal
Sedangkan yang mindset tetap (fixed mindset) adalah kebalikan dari growth mindset. Mindset ini tetap melihat kemampuan dan keterampilan seseorang sebagai sesuatu yang tetap dan tidak dapat berubah.
Orang dengan mindset ini mungkin cenderung menghindari tantangan, merasa terancam oleh kegagalan, dan kurang bersedia untuk berusaha lebih keras. Karena takut akan penilaian atau keyakinan bahwa kemampuan mereka tidak dapat berkembang.