RADAR TEGAL- Predikat akreditasi A atau unggul yang telah digenggam selama lima tahun terus dipertahankan Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Kota Tegal (SD Mutu). Predikat tersebut diraih dengan catatan membanggakan.
Berupa nilai akreditasi yang diperoleh SD Mutu Kota Tegal yang mengalami peningkatan. Yakni menjadi 94 dari semula 92 atau naik 2 poin.
Semua aspek penilaian mulai dari manajemen sekolah, sarana dan prasarana, pembelajaran, hingga kelulusan siswa dinilai tergolong amat baik. Selanjutnya, SD Mutu akan meningkatkan kompetensi guru karena saat ini banyak tenaga pengajar baru.
SD Mutu berharap seluruh gurunya tersertifikasi sehingga lima tahun ke depan bisa mencapai nilai 98.
BACA JUGA:Gelar Karya P5, SD Negeri Kejambon 10 Tegal Usung Bhineka Tunggal Ika dan Kewirausahaan
“Sehingga masuk kategori sekolah percontohan,” ungkap Kepala SD Mutu Ina Oktaviana SPdSD, Senin 11 Desember 2023.
Pihaknya dan seluruh keluarga besar sekolah yang beralamat di Jalan Cempaka, Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal mengucap syukur akan hal itu.
“Alhamdulillah, pada 2018, nilai akreditasi 92. Di 2023, nilainya meningkat menjadi 94 atau naik 2 poin,” kata Ina kepada Radar Tegal.
Untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, SD Mutu menyelenggarakan ekstrakurikuler Hizbul Wathan, Tapak Suci, Marching Band, Badminton, Futsal, Panahan, Renang, Sains, Arabian Club, English Club, Tahfidz, Tilawah, Seni Tari, dan Seni Lukis. SD Mutu juga sedang membangun gedung dua lantai untuk meningkatkan pelayanan pendidikan.
BACA JUGA:Raih Prestasi di Olimpiade Guru Nasional, Guru SD Negeri Pekauman 2 Tegal Jadi Juara 1
Sekolah Penggerak ini menyelenggarakan Kelas Tahfidz dan Kelas Reguler. Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 telah dibuka. Pendaftar berkesempatan untuk mendapatkan voucher potongan dan cash back menarik.
SD Mutu, lanjut Ina, mengusung motto Tiga B, yakni Berakhlak, Bergerak, dan Berprestasi. Kelas satu, dua, empat, dan lima, menggunakan Kurikulum Merdeka. Kelas tiga dan enam Kurikulum 2013.
“Jadi bertahap. Insya Allah tahun depan seratus persen menggunakan Kurikulum Merdeka,” terang Kepala Sekolah Penggerak yang tengah menempuh Magister Pendidikan Dasar di Unnes ini. (*)