Petani di Brebes Kesulitan Peroleh Pupuk Bersubsidi, Meski Punya Kartu Tani

Senin 04-12-2023,22:00 WIB
Reporter : Dedi Sulastro
Editor : Dedi Sulastro

RADAR TEGAL - Memasuki masa tanam, sejumlah petani di Brebes membutuhkan pupuk pupuk subsidi. Pasalnya, meski memiliki Kartu Tani, tidak menjamin mendapatkan pupuk subsidi yang dibutuhkan. 

Meski memiliki Kartu Tani, sejumlah petani di Brebes mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan masa tanam, mereka pun terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang mahal.

Salah seorang petani asal Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Abdul Wahid mengaku dirinya sangat membutuhkan pupuk bersubsidi. Sebab, selain menanam bawang merah, dirinya juga menanam padi yang membutuhkan pupuk bersubsidi.

Meski memiliki Kartu Tani, dia mengaku sulit mendapatkan pupuk subsidi. 

"Lebih muda yang dulu, kalau pakai Kartu Tani malah ribet. Kalau dulu, beli pupuk subsidi tidak dibatasi, sehingga kita beli itu sesuai dengan kebutuhan para petani," ungkapnya kepada awak media, Senin 4 Desember 2023.

BACA JUGA:Pupuk Bersubsidi Menjadi Barang Langka di Kabupaten Tegal, Kartu Tani Dinilai Produk Gagal!

Dia mengaku, selama memegang Kartu Tani, dalam satu tahun hanya mendapat kuota pupuk subsidi sebanyak 2 kuintal. Sementara dalam satu tahun ada tiga kali masa tanam yang membutuhkan pupuk sebanyak 5 kuintal.

Jadi untuk memenuhi kebutuhan itu, dia terpaksa membeli pupuk nonsubsidi.

"Kebutuhannya itu mencapai 5 kuintal pupuk Urea dan NPK 5 kuintal. Itu untuk satu tahun atau tiga kali masa tanam bawang merah dan padi," jelasnya.

Keluhan petani ini dibenarkan Ketua Gapoktan Unggul Karya Desa Krasak Wiyono. Dia mengatakan, petani banyak sambat bahwa program Kartu Tani hanya mempersulit para petani.

BACA JUGA:Pasrah! Pupuk yang Diduga Palsu Berisi Tanah, Petani di Banyumas Tetap Taburkan ke Tanaman

Selain itu, tidak sedikit orang yang bukan petani justru terdata sebagai penerima alokasi pupuk subsidi. Sehingga, orang yang benar benar bekerja sebagai petani banyak yang tidak mendapatkan pupuk subsidi. 

Dirinya berharap, sistem penyaluran pupuk bersubsidi ini bisa seperti dulu, yaitu tanpa menggunakan Kartu Tani. Atau penyaluran pupuk subsidi tidak disalurkan lewat kios-kios, melainkan langsung ke petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Dengan cara ini sehingga penyaluran pupuk subsidi bisa tepat sasaran.

"Menurut saya itu lebih efektif dan tepat sasaran. Nanti kelompok yang mendata berapa petani dan kebutuhannya berapa, jadi itu rill. Jadi sistem penyalurannya yang harus diubah," ucapnya.

Kategori :