RADAR TEGAL - Nasabah bank BRI, Dedy Yohanes, 45, warga Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes ini kaget bukan kepalang. Pasalnya, saldo tabungan yang dia simpan dalam 2 rekening berbeda sebesar Rp200 juta lebih hilang secara misterius.
Kasus hilangnya saldo nasabah bank BRI di Brebes itu terungkap saat korban mengecek aplikasi mobile banking BRIMO miliknya. Saat itu, aplikasi tersebut tidak bisa dibuka.
Selang sehari kemudian, korban kemudian mendatangi ATM untuk mengambil sejumlah uang. Saat itulah, korban mengetahui saldo tabungan di bank BRI miliknya mencapai batas limit.
Karena penasaran, korban kemudian mendatangi petugas bank BRI untuk mengecek saldo tabungannya. Dia pun merasa kaget, lantaran Saldo tabungan di BRI Cabang Brebes tersisa Rp145 ribu dan yang di KCP Jatibarang tersisa Rp75 ribu.
"Saya merasa kaget, karena rekening saya semuanya limit. Yang satu hanya tersisa Rp145.000 dan lainnya Rp75.000,"katanya.
Setelah mendapatkan informasi dari petugas, kata Dedy, pldirinya kemudian mendatangi BRI kantor cabang pembantu untuk mengetahui mutasi saldo. Dari rekening koran yang dia peroleh dari pihak bank, diketahui ada beberapa kali pemindahan uang dalam sehari.
"Dari rekening koran itu, memang ada yang mengambil saldo tabungan saya. Dalam sehari, terjadi beberapa kali pemindahan uang tabungan saya itu,"tandasnya.
Menurut Dedy, total saldo tabungan di Bank BRI yang hilang sebanyak Rp213 juta. Dengan rincian, untuk di BRI Cabang Brenes Rp7,7 juta dan di KCP Jatibarang sebesar Rp206 juta.
BACA JUGA:Kerap Bawa Proposal Fiktif, Pengemis di Gorontalo Punya Saldo Tabungan Rp490 Juta di Dua Bank
Atas kejadian itu, ujar Dedy, dirinya sudah melaporkan kepada pihak bank dan Kepolisian. Dia pun berharap, uangnya bisa kembali karena memang tidak merasa mengambilnya.
"Saya ingin uangnya kembali karena memang tidak pernah menariknya. Saya juga tidak pernah merasa mengklik aplikasi yang mencurigakan seperti undangan digital atau lainnya,"tandasnya.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Cabang BRI Brebes Nicky Muhammad Zahab melalui keterangan tertulis mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi terkait persoalan itu. Pihaknya juga menyesalkan kejadian yang menimpa korban itu.
Menurutnya, nasabah tersebut merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering. Karenanya, BRI berempati atas hal tersebut.