RADAR TEGAL - Kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Gading di RT 05 RW 03 Desa Kertayasa Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal sangat memprihatinkan. Pasalnya, areal TPU tersebut mulai terkikis aliran sungai yang membentang di desa tersebut.
Meski belum parah, tetapi erosi di areal tersebut sudah meluas dan semakin mendekati makam warga. Apalagi setiap turun hujan, tanah di areal TPU mengalami erosi.
Karenanya, warga khawatir jika erosi mencapai lokasi TPU dan membuat jenazah terancam hanyut.
"Kami khawatir makam itu terkikis aliran sungai dan mengakibatkan jenazah di makam ikut hanyut ke sungai," kata Ketua RT 05 RW 03 Desa Kertayasa Sarmawi kepada anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar, Saminah, saat Reses Masa Persidangan I, di Desa Kertayasa, Minggu 26 November 2023.
BACA JUGA:Warga 4 RW di Kota Tegal Kebingungan Memakamkan Warganya, Ketua RW: TPU Panggung Mahal Biayanya
Karenanya, Sarmawi meminta agar TPU Mbah Gading dibangun talut atau bronjong. Tujuannya supaya tanah tidak terkikis saat aliran sungai mengalir deras.
"Kalau hujan biasanya sungai meluap. Sehingga tanahnya ikut terkikis," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan talut supaya diutamakan di sebelah kanan dan kiri sungai dengan panjang sekitar 100 meter. Sehingga tanah di areal TPU lebih aman dari aliran sungai yang deras.
"Kalau dibiarkan, nanti malah semakin parah," imbuhnya.
BACA JUGA:Resmikan TPU Kedondong II Desa Sumingkir, Wakil Bupati Tegal Tekankan Pencatatan Kematian
Mengetahui hal ini, Saminah saat mendapat aspirasi soal TPU itu mengaku bakal menyampaikan ke pimpinan DPRD Kabupaten Tegal agar pembangunan talut segera dialokasikan anggarannya.
Dia menyebut, kondisi TPU Mbah Gading memang rawan erosi karena berada di tepi sungai. Untuk itu, pembangunan talut di komplek TPU harus diprioritaskan.
"Aspirasi ini nanti akan kami sampaikan saat rapat di komisi bersama dinas terkait," tandasnya. (*)