Bahkan, biasanya sejumlah biaya ini akan terhitung ketika sudah tenggat waktu membayar tagihan.
3. Konsumtif
Risiko sering menggunakan paylater adalah timbulnya rasa konsumtif alias ingin berbelanja secara terus-menerus. Hal ini dikarenakan kemudahan yang diberikan oleh kredit satu ini.
Apalagi sering melihat diskon atau promo menarik di e-commerce yang makin menarik minat untuk berbelanja secara impulsif, sekalipun sedang tidak butuh.
Lama-lama rasa konsumtif ini akan menjadi rasa ketergantungan untuk terus menggunakan layanan kredit seperti paylater.
BACA JUGA : 5 Bank yang Memiliki Fitur Paylater Bunga Rendah Selain BCA, Limit Pinjamannya Sampai Ratusan Juta
4. Pencurian identitas
Dampak buruk dari paylater berikutnya bisa jadi akan ada pencurian atau peretasan data pribadi. Saat pertama mendaftar paylater, pengguna pasti diminta untuk menuliskan atau mengirimkan sejumlah data pribadi.
Mulai dari KTP, nomor telepon, alamat, dan sebagainya. Data-data yang bersifat pribadi inilah yang bisa meningkatkan risiko adanya pencurian data oleh oknum nakal.
Apalagi platform layanan paylater yang digunakan tidak memiliki sistem keamanan yang mumpuni dan mudah dibobol. Bukan hal yang tidak mungkin data-data tersebut akan disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan
Ada sejumlah dampak buruk atau risiko dari menggunakan paylater untuk berbelanja. Mulai dari terganggunya rencana keuangan, adanya biaya tambahan, munculnya perilaku konsumtif, sampai risiko pencurian data pribadi.
BACA JUGA:Riwayat Kredit Buruk? Ini 3 Pinjol Tanpa BI Checking Langsung Cair dalam 5 Menit
Pastikan jika Anda menggunakan layanan paylater ini hanya untuk keadaan mendesak dan hanya seperlunya. Jangan sampai menggunakan pinjaman ini untuk hal-hal yang tidak penting.
Demikian 4 hal yang bisa terjadi akibat penggunaan paylater meski bunganya rendah. Semoga informasi ini bermanfaat. (*)