Pembangunan jembatan tidak semata soal uang, tetapi juga masalah teknis. Jembatan ini harus dirancang dan dibangun dengan teknologi tinggi agar mampu menahan beban berat, termasuk lalu lintas kendaraan yang diperkirakan mencapai 10.000 kendaraan per jam.
3. Faktor sosial
Tidak hanya tentang uang dan teknologi, pembangunan jembatan ini juga menciptakan perpecahan di antara masyarakat. Ada yang mendukung, namun ada pula yang menentang, menciptakan polemik di tingkat sosial yang sulit diatasi.
Potensi ekonomi dan kemudahan akses
Meskipun hingga saat ini belum terwujud, tidak ada yang menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti jembatan penghubung Jawa-Bali akan menjadi kenyataan.
BACA JUGA:Mitos Ramalan Prabu Jayabaya Tentang Satria Piningit, Sosok yang Bakal Ubah Nasib Bangsa
Pembangunan jembatan ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan mempermudah akses dari Pulau Jawa ke Pulau Bali.
Masyarakat dapat merasakan manfaatnya melalui peningkatan konektivitas dan mobilitas antar dua pulau utama Indonesia ini.
Kesimpulan
Mitos seputar pembangunan jembatan penghubung Jawa-Bali mungkin masih menjadi perbincangan, namun fakta ilmiah dan tantangan nyata juga turut meramaikan diskusi.
Pembangunan ini tidak sekadar proyek teknis, melainkan juga sebuah tantangan ekonomi dan sosial yang harus dihadapi dengan bijak.
BACA JUGA:Mitos Pohon Dewandaru Gunung Kawi Masih Dipercaya sebagai Pembawa Keberuntungan
Masyarakat, pemerintah, dan para ahli perlu bekerja sama untuk merumuskan solusi terbaik yang tidak hanya memperhatikan manfaat ekonomi tetapi juga dampak sosial dan lingkungan.
Mungkin suatu hari nanti, mitos ini akan tergantikan oleh jembatan yang nyata, menjadi simbol kemajuan dan persatuan antara Pulau Jawa dan Bali.(*)