Tradisi Unik Rakyat Tegal Sambut Bayi Lahir, Sarat Makna dan Masih Dilestarikan

Selasa 21-11-2023,10:40 WIB
Reporter : Devan Aditya Pratama
Editor : Devan Aditya Pratama

BACA JUGA:Tradisi Turun Temurun, Upacara Panjang Jimat Digelar Keraton Kacirebonan untuk Peringati Maulid Nabi

4.) Puputan: Nama untuk Kesehatan dan Umur Panjang

Setelah 40 hari, orang tua menggelar tradisi Puputan, memberikan nama pada bayi dalam tasyakuran dan doa bersama. Harapan terkandung bahwa nama yang diberikan akan membawa kesehatan dan umur panjang. Uniknya, makanan berwarna coklat putih (dikenal sebagai merah putih) menjadi bagian dari ritual ini.

5.) Ngubur Ari-ari: Mengubur Plasenta dengan Hati-hati

Tradisi ini melibatkan penguburan ari-ari dengan penuh penghormatan dan kehati-hatian. Kakek atau orang tertua akan membawa ari-ari keliling rumah untuk kemudian menguburnya, menggambarkan rasa hormat yang tinggi terhadap ari-ari.

6.) Udun-udun Lemah: Tedak Sinten, Mengenal Dunia

Saat bayi mulai merangkak, orang tua melibatkan bayi dalam tradisi Udun-udun Lemah atau Tedak Sinten. Prosesi ini mencakup pemilihan barang oleh bayi, seperti kitab suci, uang, perhiasan, dan make up, dengan filosofi yang mendalam tentang takdir dan kehidupan.

BACA JUGA:Lestarikan Budaya Lokal, Penggiat Sintren, Hadroh, Srakalan Brebes Diminta Lakukan Ini

BACA JUGA:Lestarikan Budaya Lokal, Kemenparekraf Gembleng Penggiat Sintren hingga Srakalan Brebes di Ajang BISA Fest

Itulah beberapa tradisi unik masyarakat Tegal dalam merayakan kehadiran anak sebelum dan sesudah kelahiran. Sebuah warisan budaya yang kaya makna, memberikan landasan spiritual dan nilai-nilai kehidupan kepada generasi mendatang.(*)

Kategori :