"Jangan lupa budayakan bersyukur. Walau kalian mendapatkan IPK tinggi, tetaplah bersyukur. Termasuk kepada yang IPK rendah, jangan minder. Hadapilah tantangan ke depan dengan baik," pesan Fikri.
Pembina Yayasan Pertiwi di Tegal Suharmanto menambahkan, mayoritas mahasiswa di Politeknik Purbaya ini tidak bayar alias gratis. Justru mereka mendapatkan uang saku. Menurut Suharmanto, semua itu karena ada bantuan dari pemerintah pusat yang diusulkan oleh pihak kampus dan dikawal oleh Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Fakih.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Abdul Fikri. Semoga program ini tetap berlanjut," pungkasnya. (adv)