RADAR TEGAL – Indonesia memiliki sejumlah mitos terkenal soal anak laki-laki yang sudah ditanamkan sejak dini bahkan sampai jadi prinsip hidup. Mitos-mitos ini menjadi aturan hidup tanpa disadari dan terkadang tidak tahu apa tujuannya.
Mitos soal anak laki-laki yang ditanamkan sejak dini ini bahkan juga membuat seseorang tidak bebas mengekspresikan dirinya. Sayangnya, mitos-mitos ini terus berkembang sampai di era modern seperti sekarang.
Untuk tahu lebih lengkapnya, berikut 4 mitos soal anak laki-laki yang beredar di masyarakat dan sudah ditanamkan sejak dini. Siapa tahu Anda termasuk anak yang di didik sejak kecil seperti mitos-mitos di bawah ini.
4 mitos soal anak laki-laki yang ditanamkan sejak dini
Bukan sekedar mitos, hal-hal yang menyangkut anak laki-laki ini juga sudah menjadi stigma tertentu di masyarakat. Tidak jarang bahkan sejumlah hal ini sudah menjadi prinsip hidup laki-laki.
BACA JUGA : Bisa Jadi Pertanda Baik dan Buruk, Ini 5 Mitos tentang Suara Tokek di Dalam Rumah, Haruskah Diusir?
1) Laki-laki tidak boleh menangis
Hal yang sering ditanamkan orang tua pada anak laki-laki sejak kecil, yaitu tidak boleh menangis. Selain itu, sosok laki-laki juga dituntut harus menjadi maskulin dan kuat.
Jika ada seorang anak laki-laki menangis, maka dianggap cengeng dan lemah. Maka dari itu, mitos anak laki-laki tidak boleh menangis ini semakin kuat bahkan sampai sekarang.
Padahal, menangis merupakan salah satu bentuk emosi manusia yang harus diekspresikan dan tidak boleh ditahan. Tidak ada kaitannya dengan gender atau jenis kelamin manusia.
2) Mengalah pada perempuan
Mitos soal anak laki-laki yang ditanamkan sejak dini berikutnya harus mengalah pada perempuan. Padahal, tidak selalu laki-laki harus mengalah dan tergantung kondisi.
BACA JUGA : 7 Mitos tentang Burung Hantu, Menurut Primbon Jawa Bisa Jadi Pesan Kematian?
Kebanyakan orang tua mengajarkan anak laki-lakinya untuk menghormati dan menghargai perempuan, yaitu dengan cara mengalah. Namun, sebenarnya laki-laki tidak harus selalu mengalah dan tidak melupakan harga dirinya sendiri.
3) Laki-laki tidak boleh takut