RADAR TEGAL - Risiko alias gagal bayar alias galbay yang berakibat penagihan utang oleh DC lapangan ke rumah harus disikapi dengan bijak. Dari sinilah kemudian terungkap tugas dan cara kerja debt collector sesungguhnya.
Dari kedatangan DC lapangan ke tempat tinggal, bisa terlihat apa saja tugas maupun cara kerja mereka. Ternyata, menjadi seorang debt collector tidak mudah. Karena it, seorang DC lapangan wajib memiliki skill atau keahlian ketika bekerja. Dalam artikel ini akan membahas tentang latar belakang dan tugas juru tagih utang. Apa itu DC lapangan? Mereka adalah pihak yang pekerjaannya mengumpulkan pembayaran atau pengambilan utang dari para nasabahnya. Utamanya nasabah-nasabah yang mengalami galbay. BACA JUGA:Letak DC Lapangan Pinjol Akulaku yang Berbahaya, Atasi Jika Perlakuan Debt Collector Seperti Ini Persyaratan untuk menjadi seorang juru tagih ternyata tidak mudah. Tidak hanya butuh mental tahan banting, tetapi mereka juga harus terverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Biasanya, mereka bertugas sebagai pihak ketiga yang disewa jasa peminjaman modal dan lembaga perbankan. Menariknya mereka akan bertugas ketika debitur tidak mau melunasi utangnya yang melewati jatuh tempo. Cara kerja debt collector Apabila menilik pengertian dari istilah DC lapangan adalah seseorang yang bertugas menagih utang kepada nasabah galbay. Ternyata cara kerja mereka bukanlah sembarangan. Saat beraksi menunaikan tugasnya, mereka dibagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan tersebut terdiri dari 3 petugas dengan nama berbeda disesuaikan dengan tugasnta masing-masing, yakni: BACA JUGA:Berikut Cara Tidak Galbay Di Pinjol Legal OJK Akulaku, Ikuti Langkah Ini Agar Terhindari dari DC Lapangan 1. Desk Collection Debt collection dalam bekerja terbagi 3 tingkatan yang dimulai tingkatan awal proses penagihan utang kepada debitur. Pada tingkat pertama disebut desk collector, yang bertugas mengingatkan kepada debitur dengan cara menghubungi nasabah. Desk collector atau deskcoll dalam bekerja bukan hanya menagih ke debitur saja, tetapi ikut membantu membuat surat penagihan yang akan diserahkan juru tagih. 2. Juru Tagih atau DC Lapangan Hal lain dari debt collector perlu diketahui keberadaan juru tagih yang berada tingkatan kedua ini bertugas melakukan follow up. Atau dengan kata lain juru parkir menyelesaikan tugasnya sesudah deks collector menghubungi debitur dengan surat penagihan Surat penagihan telah dibuat deks collector kemudian dikirim ke debitur sekaligus penyelidikan mengenai kondisi keuangan. Dalam hal ini juru tagih ketika mengambil utang dari nasabah galbay tidak boleh ada ancaman dan kecaman. BACA JUGA:Jadi Pilihan Kaum Galbay! Ini Daftar Pinjol Tanpa BI Checking dan DC Lapangan 2023 Dari sini akan terungkap tugas dan cara kerja debt collector. Apabila juru tagih berhasil menagih utang akan langsung memberikan surat kwitansi pelunasan piutang. Kwitansi pelunasan diberikan kepada debitur oleh DC lapangan, ketika debitur benar-benar membayar seluruh cicilan utang termasuk bunga dan pokok pinjaman. Cara kerja lain seorang juru tagih menghubungi debitur ke tempat tinggal hanya mengingatkan bahwa ada tagihan utang belum terbayarkan. 3. Juru Sita Sesudah juru tagih beraksi menagih utang kemudian akan muncul juru sita yang akan berkunjung kepada nasabah tidak mau membayar utang. BACA JUGA:Online 24 Jam, Ini 7 Pinjol Terpercaya Tanpa DC Lapangan, Nasabah Galbay Aman dari Teror Tidak ada cara lain kalau sudah debitur tidak mampu membayar utang sampai batas waktu yang diberikan dengan melakukan penyitaan aset sesuai perjanjian awal. Pekerjaan seorang juru tagih, juru sita dan desk collection tidak mudah tidak hanya keahlian saja. Namun, mereka juga membutuhkan dana atau anggaran cukup saat beraksi baik dari gaji serta uang transportasi. 4. Izin yang Jelas Debt collector memang cara kerjanya memang terlihat begitu galak dan tidak memiliki etika, Namun, kenyataannya mereka wajib memiliki izin yaitu sertifikasi profesi yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) Atau dengan kata lain bahwa DC lapangan yang akan bertugas dilapangan wajib dilengkapi beberapa dokumen penting. Mulai dari kartu identitas, sertifikat profesi kemudian surat tugas dari perusahaan, surat salinan dari fidusia, dan bukti dokumen debitur wanprestasi. BACA JUGA:Kerap Bikin Resah Nasabah, Ini Daftar Pinjol Ilegal yang Ada DC Lapangannya Seluruh dokumen tersebut bukan sekadar pelengkap formalitas saat bertugas. Melainkan untuk memperkuat aspek legalitas hukum dalam proses penagihan pinjaman sehingga mencegah dispute. Hal menarik tugas dan cara debt collector bekerja harus mengirimkan surat peringatan sesuai POJK nomor 36/2018 kepada debitur yang telah wanprestasi.Debt Collector sebagai pihak ketiga perusahaan pembiayaan yang memiliki tanggung jawab langsung ke kreditur. Dalam arti bahwa DC bertugas menghubungkan antara debitur ke kreditur berkaitan hal penagihan utang.
DC lapangan dalam bertugas dilarang melakukan tindakan kekerasan berupa ancaman sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK Nomor 6 tahun 2022 tentang Perlindungan konsumen dan masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. Pada peraturan tersebut mengaatakan bahwa debt collector dilarang mengancam, melakukan tindakan ancaman atau kekerasan bersifat fisik maupun verbal. Skill yang wajib dimiliki debt collector Menjadi seorang debt collector tidak gampang setidaknya harus memiliki skill, yaitu manajemen emosi yang baik. Alasannya saat bekerja nantinya berhadapan langsung dengan beragam karakter debitur, sehingga penting mempunyai menejemen emosi stabil Itulah tadi pembahasan singkat mengenai terungkap tugas dan cara kerja debt collector yang ternyata dibagi dalam tingkatan. Yaitu desk collection, juru tagih dan juru sita kenyataannya juga membutuhkan dana anggaran dalam menjalankan tugasnya dan wajib memiliki skill khusus. Kesimpulan Ketika nasabah galbay risikonya didatangi debt collector yang terungkap tugas dan cara kerja debt collector seperti apa. Ada desk collectiion, juru tagih dan juru sita dalam bekerja memang wajib izin, wajib mempunyai anggaran dan skill. Namun, saat menagih DC lapangan tidak boleh bertindak dengan kekerasan, karena kinerjanya sudah diatur melalui aturan perundang-undangan. (*)