RADAR TEGAL - Bupati Tegal Umi Azizah menyoroti proyek pekerjaan ruas jalan Ujungrusi-Banjaran di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini, meski sudah diperbaiki, tapi muncul permasalahan baru di ruas jalan tersebut.
Dia menyatakan, level perkerasan jalan yang terlalu tinggi berpotensi masuknya limpasan air hujan ke bahu jalan. Sehingga harus ada pengurukan atau pelandaian supaya tidak terjadi genangan air hujan.
“Menurut saya ada sedikit yang perlu diantisipasi, yaitu mengalirkan limpasan air hujan di bahu jalan supaya bisa masuk drainase di ruas Ujungrusi-Banjaran. Jadi perlu diuruk atau dilandaikan bahu jalannya supaya saat hujan, airnya tidak menggenang, tidak becek juga,” kata Bupati Umi, saat meninjau proyek tersebut bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo, baru-baru ini.
BACA JUGA:5 Ruas Proyek Jalan di Kabupaten Tegal Dimonitor Bupati Umi Azizah, Hasilnya di Luar Dugaan!
Dalam kesempatan itu, Umi juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pemilik toko yang secara swadaya menguruk bahu jalan dengan pasir dan batu.
Dia berharap, hal serupa dapat diikuti pemilik toko lainnya supaya tidak membahayakan bagi pengguna jalan.
Sepanjang pengamatannya, hampir semua saluran samping atau drainase di tepi jalan itu kondisinya penuh timbunan sampah.
Hal ini tentunya akan mengganggu fungsinya untuk melimpaskan air hujan karena selain kapasitasnya berkurang juga bisa menjadikan aliran air tersumbat dan berakibat banjir saat hujan tiba.
BACA JUGA:Tiga Proyek Jalan Senilai Rp7,8 Miliar Disidak Bupati, Ini Hasil Lengkapnya...
Sebelum hal itu terjadi, Umi mengajak warga terutama di sepanjang saluran drainase untuk bersama-sama bergotong-royong membersihkannya dari timbunan sampah dan sedimen tanah serta mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke dalamnya.
“Kita sudah bangunkan saluran drainase ini dengan biaya yang tidak murah. Sehingga kita harapkan ada partisipasi warga untuk menjaga fungsinya, minimal tidak buang sampah ke saluran ini. Kalau tidak fungsi hanya karena sumbatan sampah kan eman-eman,” ucapnya.
Plt Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo mengaku akan meminta warga di Desa Banjaran bersama para pedagang pasar untuk bergotong-royong membuat saluran air sementara yang diarahkan menuju saluran drainase terdekat.
Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya genangan air di musim penghujan.
BACA JUGA:Proyek Jalan Banjaran-Balamoa Senilai Rp3 M Lebih Sedang Dikerjakan