Dia menyampaikan pesan di WHD tahun ini, untuk semua remaja utamanya di daerah Brebes - Tegal dan Pemalang untuk waspada tentang penyakit jantung. Karena kalau misalnya sejak muda sudah terkena penyakit jantung maka ke depan untuk menjadi masyarakat yang produktif itu sulit.
"Sulit untuk bekerja karena sakit misalnya. Jadi kalau orang sudah sakit jantung itu biasanya dia terkena gagal jantung istilahnya, otomatis produktivitasnya untuk bekerja itu terganggu. Jadi mereka gampang mudah lelah ketika bekerja gampang ngos-ngosan, gampang capek maunya tiduran aja, sehingga harapan kita untuk memanfaatkan bonus demografi ke depan sesuai harapan pemerintah itu enggak ada karena generasi muda kita sudah dipapar sama asap rokok sama vape sama alkohol," tuturnya.
BACA JUGA:Menderita Jantung Bocor, Bocah 9 Tahun di Brebes Butuh Uluran Tangan
BACA JUGA:Diduga Kena Serangan Jantung, Karyawan Kredit Perabotan di Brebes Meninggal di Rumah Nasabah
Selain gaya hidup sehat, lanjutnya, faktor lain penyebab penyakit janung yakni makan-makanan yang tidak sehat atau tidak bergizi. Saat ini, kebanyakan makanan-makanan di sekitar itu banyak makanan instan.
"Makanan yang tidak bergizi itu tidak bisa mencerdaskan anak-anak. Jadi, kita harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein protein tinggi supaya otaknya bertumbuh kembang secara besar," ucapnya.
Dia menyebutkan, penyakit yang paling banyak membunuh di Indonesia itu satu satunya adalah penyakit jantung. Ini juga menjadi 3 besar penyakit yang paling banyak membunuh di Indonesia. Selain stroke dan kanker.
Dalam kesempatan itu, dia mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat agar jantung tetap sehat. Kemudian, jauhi alkohol, karena alkohol tidak boleh dikonsumsi.
"Dan jangan lupa makan-makanan yang bergizi. Jangan makan makanan yang gulanya berlebihan," pungkasnya.***