"Kita akan menuntaskan sisa intervensi yang menjadi strategi legacy (warisan) dari gubernur kemarin (Ganjar Pranowo). Ada delapan intervensi dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Jateng," katanya.
BACA JUGA:IPHI Jateng Dukung Pengaturan Haji Hanya Sekali Seumur Hidup, Pemerintah Diminta Konsisten
Endi optimistis target pengentasan kemiskinan ekstrim di Jateng dapat tercapai.
Terlebih dengan adanya kolaborasi dengan stakeholder terkait untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan ekstrim di Jateng.
Antara lain menggandeng organisasi perangkat daerah (OPD), Baznas, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), perusahaan swasta melalui dana CSR, dan filantropi Indonesia.
"Kalau kita pakai dana APBD Provinsi terbatas. Ini adalah gerakan kebersamaan dan gotong royong semua unsur stakeholder, dari Baznas, CSR, UPZ, filantropi Indonesia, dan anggaran lain di luar pemerintah itu bisa bergotong royong bekerja sama untuk penuntasan penyediaan fasilitas dasar yang dibutuhkan masyarakat di Jateng," kata Endi. *