RADAR TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus menggencarkan berbagai program strategis guna percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Antara lain program pemberdayaan masyarakat melalui berbagai pelatihan keterampilan, pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, pemenuhan air bersih, listrik murah, serta pencegahan stunting.
"Kita sudah mengidentifikasi strategi penanganan kemiskinan ekstrem. Seperti masalah RTLH, masalah air bersih, dan masalah anak tidak sekolah, ini yang kita selesaikan. Yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan masyarakat di daerah miskin ekstrem," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno usai membuka FGD Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Gedung C lantai 10, Setda Jateng, Rabu 27 September 2023.
Selain program bantuan konsumtif, kata dia, program pemberdayaan masyarakat yang menyasar daerah miskin ekstrem sangat penting dilakukan oleh pemerintah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan stakeholder lain.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Jateng, Sektor Kemiskinan Pengangguran dan Pertanian Jadi Prioritas Pemprov
BACA JUGA:Harga Beras dan Gula di Pasar Johar Semarang Abnormal, Pemprov Jateng Gercep Lakukan Ini
Terutama program pelatihan dan pendampingan wirausaha, pertukangan, dan keterampilan lainnya.
"Yang jauh lebih penting adalah bagaimana mereka mendapat bantuan tetapi bagaimana bisa berdaya, bisa mempunyai pekerjaan dan penghasilan rutin sehingga mereka bisa terentaskan dari kemiskinan," harap sekda.
Dijelaskan, koordinasi dan kolaborasi antar sektoral sangat penting karena penanganan kemiskinan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
Harus ada kolaborasi untuk bergerak bersama menuntaskan persoalan-persoalan kemiskinan di daerah-daerah zona merah atau masuk kategori miskin ekstrem.
BACA JUGA:MANTAP! Mesin Pengolah Sampah Jadi BBM dari Jateng Masuk Nominasi IGA 2023
BACA JUGA:Dalam Pemilu 2024, Pj Gubernur Minta ASN di Jateng Netral dan Tidak Bermain Politik Praktis
"Kita berharap, kita bikin program di 2024 kemiskinan ekstrem di Jateng dapat dituntaskan. Ini juga menjadi bagian dari target pemerintah pusat," kata sekda.
Senada dengan Sekda Jateng Sumarno, Kepala Biro Pembangunan Daerah Setda Jateng, Endi Faiz Effendi menjelaskan terdapat delapan strategi penanganan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Yakni pendekatan kualitas rumah tidak layak huni, bantuan jamban sehat, pemenuhan air bersih, listrik murah, penanganan stunting, disabilitas, anak putus sekolah, dan orang tidak bekerja.