Talenta Digital Kian Penting, Pemkab Tegal Gandeng Fatayat NU dalam Bimtek Internet

Rabu 13-09-2023,19:53 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

RADAR TEGAL - Pentingnya talenta digital saat ini rupanya membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal terdorong untuk mengembangkannya. Salah satunya dengan menggandeng organisasi masyarakat (ormas) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). 

Pengembangan talenta digital ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dan daya saing sumber daya manusia. Hal ini terungkap saat Bupati Tegal Umi Azizah membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif (Incakap).

Dari rilis yang dilayangkan Humas Pemkab Tegal pada Rabu, 13 September 2023, kegiatan pengembangan talenta digital tersebut berlangsung di Aula Pertemuan KPRI Bakti Husada, Slawi beberapa waktu lalu.

Berbicara soal peluang, Umi melihat ada potensi dari sisi ekonomi digital yang luar biasa di Indonesia. Bahkan hingga tahun 2025, nilainya diperkirakan mencapai Rp1.700 triliun. 

BACA JUGA:Indonesia Membutuhkan Talenta Digital 9 Juta Orang, 15 Tahun ke Depan

BACA JUGA:Tahun 2030, Indonesia Diperkirakan Membutuhkan Sekitar 9 Juta Talenta Digital

Namun untuk memaksimalkannya, dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital. Oleh sebab itu pula, pemerintah menargetkan ada 600.000 talenta digital baru yang tercipta setiap tahunnya.

“Ini baru dari sisi jumlah, tapi dari segi kualitas, kiranya kita masih perlu upaya keras lagi untuk meningkatkan literasi digitalnya," terangnya. 

Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan pengguna internet kita yang cenderung pasif, mudah termakan hoaks, tergiur arisan bodong. Terjebak pinjaman online ilegal hingga menjadi korban kejahatan siber seperti kebocoran data pribadi, pembajakan akun media sosial, pencurian uang di rekening bank dan sebagainya.

Menurut Umi, bimtek Incakap untuk pengembangan talenta digital kali ini dirancang untuk membuka wawasan dan meningkatkan peran perempuan dalam bidang teknologi dengan memperkuat literasi dan talenta digital mereka terkait pemanfaatan internet. Menurutnya, ketika perempuan mendapatkan ruang untuk berkreasi, mereka tidak hanya mengubah diri mereka sendiri, tetapi juga mengubah dunia di sekitarnya.

BACA JUGA:Buka Program Pelatihan 10.000 Talenta Digital, Pemkab Tegal Siapkan DTS

BACA JUGA:Fatayat NU Ikut Ambil Bagian dalam Pengawasan JKN-KIS, BPJS Beri Apresiasi

Terlebih jika dilakukan bersama-sama, maka itu tidak hanya memberikan peluang, tetapi juga mengukuhkan kolaborasi untuk menginspirasi dan mewujudkan potensi luar biasa yang dimiliki setiap perempuan Fatayat NU sebagai agen perubahan dan pendorong kesetaraan gender.

Dari aspek etika digital, Umi menyoroti hasil riset tahunan Microsoft tentang indeks kesopanan warga tahun 2021 yang telah menempatkan Indonesia pada peringkat ke-29 dari 32 negara. Indeks ini menunjukkan kemerosotan etika atau kesopanan bersosial warganet Indonesia di dunia maya karena penyebaran kabar bohong, penipuan, hingga perundungan siber.

“Kondisi atau situasi inilah yang harus kita ubah. Salah satunya itu tadi, dengan mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni. Kita masih kekurangan, masyarakat masih harus didorong agar mau memanfaatkan teknologi internet untuk hal-hal produktif,” ujarnya.

Kategori :