Yaitu dari 23,9 persen menjadi 16,8 persen. Hal ini merupakan angka yang cukup siginifikan mengingat angka penurunan stunting di Jawa Tengah hanya 0,1 persen, yaitu dari 20,9 persen menjadi 20,8 persen.
BACA JUGA:Kreasi Mahasiswa KKN, Buat Olahan Abon Ikan Manyung untuk Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Rembuk Stunting Desa Badak Pemalang, Ini Sejumlah Poin yang Dihasilkan
"Saya menyampaikan terima kasih bahwa kelurahan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi anak stunting dan juga pencegahan agar kasus stunting tidak meningkat," katanya.
Hal itu dimulai dari gerakan inovasi Sego Seceting Kelurahan Tegalsari, Wadeblon Ngisuh Ceting Kelurahan Debong Lor dan banyak lagi.
Semua inovasi tersebut diharapkan akan berdampak secara siginifikan dalam penurunan angka stunting di Kota Tegal.
Dan yang lebih penting lagi semua kegiatan tersebut tercatat, terlaporkan dan teradministrasikan dengan baik.
"Semuanya harus berjalan beriringan antara kegiatan yang sudah baik, dengan proses administrasi yang tertib," ujarnya. *