Saat itu, ada wilayahnya yang masuk ke tujuh desa, dan ibukota kecamatan ada di Sumurpanggang saat itu.
BACA JUGA:Unik, Upacara 17 Agustus di Margadana Tegal Gunakan Pakaian Daur Ulang Sampah dan Adat
BACA JUGA:MENAKUTKAN! Anggota Linmas Mendadak Kesurupan Saat Sedekah Bumi di Margadana Tegal
"Saya akan menindaklanjuti dengan adanya forum budaya, karena masih menjunjung tinggi budaya dengan sedekah bumi. Hal ini sebagai bentuk wujud untuk mendukung dan melestarikan budaya yang ada, saya setuju dibentuk forum budaya," ujarnya.
Terpisah, Sejarahrawan Pantura Wijanarto menyampaikan menurut Koran De Locomotif edisi 8 Juli 1927 yang berbahasa Belanda menuliskan bahwa secara geografis merupakan lokasi eksploitasi wilayah perkebunan, terutama perkebunan tebu.
"Margadana dulunya merupakan wilayah eksploitasi perkebunan tebu," ujarnya.
Selain dihadiri Budayawan Atmo Tan Sidik, Camat Margadana Ari Budi Wibowo, hadir dalam dialog tersebut Ketua Lakpesdam NU Hendri Lisdiantoro dan Pengasuh Peguyuban Naga Bumi Ki Bledeg Cilik. ***