Istana yang indah tersebut dipercayai sebagai kerajaan milik Dewi Lanjar.
2. Pesugihan tumbal nyawa
Dari cerita yang tersebar, jika seseorang melakukan meditasi hingga bertemu dengan sosok Dewi Lanjar, maka keinginannya dapat segera terwujud.
Namun, untuk memperoleh kekayaan dengan cara seperti itu, diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Dalam pesugihan Dewi Lanjar, syarat-syarat yang ditetapkan sangat sulit bahkan terkadang melibatkan pengorbanan nyawa sendiri atau anggota keluarga.
Meskipun demikian, pelaku pesugihan akan menerima dengan sukacita kekayaan yang berlimpah dari Dewi Lanjar.
Setelah jangka waktu pesugihan berakhir, prajurit-prajurit Dewi Lanjar dikatakan akan mengunjungi rumah penerima pesugihan untuk meminta pengorbanan sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
3. Dewi Lanjar membawa anak-anak hilang
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika ada seorang anak yang hilang saat bermain di Pantai Slamaran, maka Dewi Lanjar dianggap terlibat dalam kejadian tersebut.
Anak-anak yang hilang bisa dianggap sebagai korban yang dibawa oleh Dewi Lanjar, entah untuk diasuh atau digunakan sebagai tumbal dalam pesugihan.
BACA JUGA:Polres Pemalang Blusukan ke Sekolah Wejang Pelajar Jauhi Bullying Perundungan dan Tawuran
4. Masyarakat Pekalongan tidak boleh meminta pesugihan
Hingga saat ini, orang-orang yang mencari kekayaan melalui pesugihan sering kali mengunjungi Pantai Slamaran. Namun, hanya penduduk dari luar Pekalongan yang diizinkan untuk melakukan pesugihan di tempat ini.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, penduduk Pekalongan tidak diperbolehkan meminta pesugihan karena mereka dianggap masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Dewi Lanjar.
Demikian informasi tentang 4 mitos seputar Panatai Slamaran Pekalongan, temukan banyak informasi mistis lainnya hanya di radartegal.disway.id, semoga bermanfaat.(*)