Pertama, harus sehat. Kedua, daunnya muda dan tidak sobek-sobek, karena rumput dengan daun yang sobek menandakan sudah terserang hama.
“Ambilah rumput yang sehat. Kemudian ambil minimal lima jenis rumput,” ujar Kukuh.
BACA JUGA:Walikota Tegal Dedy Yon Minta BMPD Terus Bersinergi dengan Pemkot
BACA JUGA:Tiga Komisioner Bawaslu Kota Tegal Dilantik di Jakarta, Hari Ini Sudah Langsung Bekerja
Jika bisa, lanjut Kukuh, rumput yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan biosaka diambil pada waktu siang hari.
Sebab, di siang hari rumput sedang mengalami ujian berat, yaitu terkena panas sinar matahari.
Rumput yang mampu bertahan dari ujian panas sinar matahari menandakan rumput yang memiliki ketahanan hebat.
Selanjutnya, lima jenis rumput yang telah dikumpulkan dengan ukuran satu genggam tangan orang dewasa diremas di dalam baskom berisi dua liter air selama minimal lima belas menit.
BACA JUGA:Sejarah Masuknya Orang Cina di Kota Tegal, Ternyata Sejak Abad ke-18
BACA JUGA:Rezeki Nomplok! Jalan Sehat 17 Agustus, Siswi SD di Kota Tegal Dapat Satu Unit Laptop
Pembuatan biosaka perlu dibarengi dengan niat bersih dan dilakukan dengan hati yang dingin.
Sehingga, ada harmonisasi antara pembuat dan rumput yang merupakan makhluk hidup.
“Sehingga ada komunikasi, karena rumput makhluk hidup. Berdasarkan penelitian, rumput sebagai makhluk hidup dapat memberikan sinyal kepada tanaman yang lain,” jelas Kukuh.
Setelah rumput yang diremas telah menjadi larutan dapat disemprotkan ke tanaman budidaya.
BACA JUGA:HUT RI ke-78 di Kota Tegal, Momen Kenalkan Nasionalisme Sejak Dini Pada Anak
BACA JUGA:Korban Kebakaran Rumah di Margadana Terima Bantuan PMI Kota Tegal