Pulau Merah: Mitos Batu Moro Seneng dan Kelelawar Merah yang Menyeramkan

Kamis 24-08-2023,21:30 WIB
Reporter : Anjarrizqi Tazkiyah Nugrahaini
Editor : Anjarrizqi Tazkiyah Nugrahaini

RADAR TEGAL   –    Legenda dan mitos Pulau Merah telah membentuk daya tarik unik di objek wisata pantai yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Pulau Merah  atau yang dikenal juga sebagai Pulo Merah, bukan hanya menawarkan pemandangan pantai yang memukau, tetapi juga menyimpan kisah-kisah mistis yang melekat dalam setiap lekuknya.

Legenda dan mitos Pulau Merah tidak hanya menambahkan lapisan kekayaan pada daya tarik wisata pantai ini, tetapi juga mengungkapkan kompleksitas hubungan antara manusia dan alam gaib dalam budaya lokal.

Berikut adalah informasi mengenai legenda dan mitos Pulau Merah yang dilansir dari kanal YouTube Legenda Senja oleh Radar Tegal.  

BACA JUGA:Pantai Jodo: Keindahan Alam dan Mitos yang Membuatnya Menarik

Keindahan Pantai Pulau Merah

Pantai Pulau Merah atau sering dikenal sebagai Pulau Merah merupakan pantai yang terkenal karena adanya sebuah bukit hijau kecil setinggi 200 meter dengan tanah berwarna merah yang berada di dekat pantai.

Akan tetapi, bukit ini hanya bisa dicapai saat air laut surut. Walaupun ombaknya tinggi dan stabil, perairan pantai ini memiliki gelombang setinggi 3-5 meter, menjadikannya kurang cocok untuk berenang.

Namun, daya tarik utamanya adalah keindahan ombaknya yang mencolok.

Pulau dengan potensi keindahan laut yang luar biasa ini juga terkenal dengan berbagai cerita misteri.

Pantai yang secara lokal dikenal sebagai Pantai Ringin Pitu ini terletak di sebuah pulau kecil.

Pantai ini masih berada dalam satu wilayah dengan Alas Purwo, sebuah hutan yang terkenal dengan cerita angker. Kesannya yang seram semakin kuat dengan adanya cerita-cerita misterius.

Pulau ini diberi nama " Pulau Merah" oleh para pelancong yang sering mengalami peristiwa aneh di sana. Salah satunya adalah cahaya merah yang sering terlihat di pantai.

Fenomena ini kerap terjadi menjelang senja, di mana warna merah dari pasir laut yang terhalang oleh pepohonan menjadi sangat jelas saat matahari terbenam, terutama selama musim kemarau.

BACA JUGA:Pantai Slamaran: Mitos, Sejarah, dan Keindahan Pantainya

Legenda bergesernya Pulau Merah

Tidak hanya itu, ada legenda yang mengatakan bahwa letak Pulau Merah bisa bergeser.

Kisah ini telah menjadi cerita turun-temurun yang diceritakan di kalangan penduduk setempat.

Sampai sekarang, Pantai Pulau Merah sering digunakan untuk upacara sesaji laut setiap tanggal 1 Suro atau pada hari-hari tertentu yang dianggap suci oleh masyarakat lokal.

Gua kelelawar dan batu moro seneng

Selain itu, ada kisah menarik lain yang bisa membuat bulu kuduk merinding tentang pantai ini.

Di pulau ini terdapat sebuah gua yang dihuni oleh kelompok besar kelelawar berwarna merah.

Keberadaan kelompok kelelawar tersebut semakin meningkatkan kesan seram pulau ini.

Tetapi, ada mitos yang mengatakan bahwa siapa pun yang memasuki gua ini akan mendapat berkah yang melimpah. Cerita misterius lainnya juga bermunculan dari sekitar pulau ini.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Keangkeran di Balik Kecantikan Pantai Pangandaran, Benarkah Ada Sosok Nyi Roro Kidul?

Seorang pemandu wisata pernah menceritakan bahwa ada sebuah batu besar di sekitar pulau yang disebut Batu Moro Seneng.

Batu ini dikabarkan pernah berpindah tempat saat terjadi tsunami pada tahun 1994. Semula, Batu Moro Seneng berada di selatan Pulau Merah, tetapi setelah tsunami, batu itu berpindah lebih dekat ke pantai.

Masyarakat sekitar kemudian menjuluki batu ini dengan sebutan "batu nusakambang”. yang berarti batu yang mengambang.

Banyak orang setempat menganggap batu ini keramat dan melibatkannya dalam ritual saji laut yang disebut Melasti, yang masih dilakukan sampai sekarang.

Tempat sakral dan mitos gunung

Selain itu, pemandu wisata juga memaparkan bahwa pantai ini tak hanya menyimpan cerita misteri tentang Batu Moro Seneng.

Ada pula mitos tentang dataran tinggi di sekitar pulau yang dianggap sakral oleh penduduk lokal sebagai tempat istirahat Putri Tumpang Pitu, permaisuri Raja Airlangga.  Karena itulah, gunung di sekitar pantai ini dinamai Gunung Putri Tumpang Pitu.

Dalam keindahan pantainya yang menakjubkan, legenda dan mitos Pulau Merah mengajak pengunjung untuk merasakan pesona alam yang memukau sambil meresapi cerita-cerita mistis yang melingkupinya. ***

Kategori :