Sejarah Gendowor di Zaman Kekuasaan Sunan Amangkurat II, Era Kepemimpinan yang Berakhir Tragis

Jumat 25-08-2023,03:00 WIB
Reporter : Devan Aditya Pratama
Editor : Devan Aditya Pratama

BACA JUGA:Sejarah Perjalanan Syekh Syuro dalam Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa yang Jarang Diketahui

Pandangan mereka sejalan terutama mengenai penolakan kerjasama Mataram dengan kompeni Belanda.

Gendowor dikenal sebagai pribadi yang polos, jujur, dan memiliki hati yang mulia. Sifat ini menjadikannya orang yang dipercayai untuk membuka jalan saat Sunan Amangkurat II pergi ke Jepara.

 

Meneruskan Jejak Kepemimpinan

Setelah Adipati Martalaya meninggal pada 17 Januari 1678, Gendowor mengambil alih pemerintahan Tegal selama tiga tahun.

Di masa kepemimpinannya, ia mendorong pengembangan ekonomi pertanian dengan membuka dan memperluas lahan pertanian, yang memberikan dampak positif pada wilayah tersebut.

BACA JUGA:Sejarah Petirtaan Watugede yang Dibangun Abad ke 14 Masehi, Berikut Kisah Menariknya yang Jarang Diketahui 

 

BACA JUGA:5 Masjid Bersejarah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Sebagai Destinasi Wisata Religi Pusat Peradaban Islam

Tragedi dan Warisan

Pada tahun 1680, tragedi menimpa Gendowor. Menurut Ki Sumarno Martopura dalam karyanya "Tegal Sepanjang Sejarah," Gendowor tewas ditembak oleh pasukan Belanda di Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna. Meskipun fisiknya tiada, warisan perjalanan hidupnya tetap hidup di bumi Tegal.

 

Tempat Peristirahatan Terakhir

Makam Gendowor terletak di tempat yang sederhana di Tegal. Lokasinya dapat ditemukan di sisi selatan Polsek Adiwerna, dengan petunjuk arah lurus ke timur hingga mencapai perempatan kecil, lalu berbelok ke selatan hingga menemukan pemakaman dengan pepohonan rindang di sisi kanan jalan.

Meskipun sederhana, cungkup makam Gendowor memiliki daya tariknya sendiri. Terdapat dua bangunan bercungkup di tempat tersebut.

Kategori :